LAMPUNG77.com – Sejumlah warga Lampung menjadi korban penipuan online atau online scam di Myanmar dan Kamboja. Para korban di antaranya berasal dari Bandar Lampung dan Pringsewu.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Provinsi Lampung, Tymu Irawan menyebutkan semakin sulitnya mencari pekerjaan dan ekonomi yang melemah menjadikan banyak orang mudah terbujuk rayu dan iming -iming untuk bekerja ke luar negeri. Hal ini terlihat dari banyaknya pengaduan yang menjadi korban perdagangan orang atau human trafficking serta penipuan online atau online scam.
“Bersama 25 orang lainnya dari berbagai wilayah di Indonesia, mereka mengalami pemaksaan dengan diperkerjakan untuk menipu korban sesama orang Indonesia melalui media sosial Facebook,” kata Tymu, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/11/2024).
“Bahkan ketika mereka tidak dapat target atau tidak memenuhi target yang ditetapkan akan dilakukan penyiksaan sebagai hukumannya, seperti dipukul dengan tongkat besi, disetrum, ditampar dan push-up ratusan kali sebelum dijemur di terik matahari,” lanjutnya.
Tymu mengungkapkan, berdasarkan cerita korban, sebelum ditawari bekerja di Myanmar tersebut, mereka dijanjikan oleh seseorang yang dikenal lewat facebook melalui grup lowongan kerja Thailand. Kemudian mereka dijanjikan apabila mau bekerja di Thailand menjadi Tele Marketing akan mendapatkan gaji berkisar Rp 12 juta.
Baca Juga: 5 Berita Terpopuler: PMI Asal Lamtim 16 Tahun Hilang Kontak hingga Profil Feby-Irene
“Akhirnya mereka tertarik. Sampai akhirnya, urusan pembuatan paspor dan administrasi lainnya dipandu oleh agen tersebut hingga saat berangkat pun pasangan suami istri ini dijemput oleh mobil yang dipesan untuk mengantar mereka ke Bandara Soekarno Hatta,” ujarnya.
“Selanjutnya, Mereka diterbangkan ke Bandara Don Mueang pada tanggal 21 Agustus 2024 dan dijemput orang yang membawa mereka ke Myanmar. Diperjalanan, mereka melewati hutan-hutan dan sungai besar yang menjadi pembatas antara Negara Thailand dan Myanmar,” tambahnya.
Selama perjalanan, lanjut Tymu, mereka sempat berganti mobil sebanyak 4 kali sebelum dibawa melewati sungai dan masuk ke negara Myawaddi, Myanmar.
Baca ke halaman selanjutnya >>>