Lampung77.com – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, kecewa Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi tidak hadir dalam rapat gabungan DPR RI membahas persoalan minyak goreng hingga kedelai.
Rapat gabungan DPR RI itu pun akhirnya ditunda karena ketidakhadiran Menteri Perdagangan, M Lutfi. Rapat yang melibatkan Komisi IV, Komisi VI, dan Komisi VII, tersebut semestinya digelar pada Kamis (17/2/2022) kemarin.
Rapat tersebut akan membahas masalah kelangkaan hingga harga kebutuhan pangan. Rapat tersebut dengan menghadirkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian ESDM.
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin yang hadir dalam rapat gabungan itu pun mengutarakan kekecewaannya atas ketidakhadiran Menteri Perdagangan, M Lutfi.
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa rapat gabungan itu sejatinya akan membahas persoalan minyak goreng hingga kedelai.
Dalam rapat itu, menurut Sudin bukan untuk saling menyalahkan, namun untuk mencari solusi bersama mengatasi persoalan yang kini sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi saya benar-benar kecewa. Kami ini membahas kepentingan perdagangan. Bukan saling menyalahkan, tapi kami ingin mencari solusi apa yang terbaik untuk bangsa dan negara ini,” kata Sudin.
Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Lampung I ini mengaku hampir setiap hari mendapatkan informasi soal kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.
“Saya setiap hari menerima sekian ratus WA (WhatsApp) memprotes. Minyak goreng aja harganya mahal, mau beli langka. Ini kan kita harus cari solusi, apa sih solusinya? Ya kita duduk bersama, sama-sama rembukan,” pungkasnya.
Minyak Goreng Langka di Lampung
Di Lampung, kelangkaan minyak goreng terjadi di sejumlah wilayah seperti Lampung Timur, Bandar Lampung, hingga Pringsewu.
Terbaru, berdasarkan hasil sidak tim gabungan Polres Pringsewu, TNI, Sat Pol PP, serta Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pringsewu di sejumlah pasar hingga retail, stok minyak goreng kemasan jumlahnya terbatas. Sedangkan stok minyak goreng curah bahkan kosong.
“Para pedagang mayoritas hanya menjual minyak goreng kemasan. Hanya saja, stoknya pun terbatas,” kata Kabag Ops Polres Pringsewu Kompol Martono mewakili Kapolres Pringsewu AKBP, Rio Cahyowidi.
Baca Juga: Tim Gabungan Sidak Minyak Goreng ke Pasar hingga Retail di Pringsewu
Sedangkan untuk stok minyak goreng curah, kata Martono, mengalami kekosongan dikarenakan minimnya pasokan dari distributor.
Di Lampung Timur, para ibu rumah tangga hingga pelaku UMKM mengeluhkan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng. Begitu juga di Bandar Lampung, emak-emak kelabakan akibat susahnya mencari minyak goreng.
Baca Juga: Viral Emak-emak di Lampung Berebut Minyak Goreng hingga Saling Dorong
Baca Juga: Minyak Goreng Masih Mahal, Pelaku UMKM di Lamtim Curhat Cuma Balik Modal
Baca Juga: Minyak Goreng Langka di Bandar Lampung, Emak-emak Kelabakan
(Yar/P1)