Lampung77.com – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah memberlakukan kebijakan terkait harga minyak goreng.
Kebijakan itu sudah berlaku mulai Selasa, 1 Februari 2022 lalu. Pemerintah memberlakukan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah hingga kemasan premium.
Berdasarkan kebijakan Pemerintah tersebut, HET minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp 11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000/liter.
Meskipun telah dilakukan intervensi pemerintah melalui aturan tersebut, namun kenyataan di tengah masyarakat harga minyak goreng justru tetap mahal dan bahkan kelangkaan kini terus terjadi.
Baca Juga: Berlaku Mulai Hari Ini, Berikut Daftar Harga Terbaru Minyak Goreng Curah-Kemasan
Di Bandar Lampung, stok minyak goreng di sejumlah retail modern seperti Alfamart dan Indomart, kosong melompong.
Warga Tanjungsenang, Bandar Lampung, Sari mengaku sampai keliling mencari minyak goreng di sekitar wilayah tempat tinggalnya itu.
“Sudah beberapa hari ini saya keliling cari minyak goreng. Hari ini saja ada lebih dari 10 Alfamart dan Indomart sama toko grosir yang saya datangi, tapi gak ada minyak goreng,” ujarnya di Tanjung Senang, Bandar Lampung, Kamis (10/2/2022) siang.
Ibu tiga orang anak ini berharap, kondisi kelangkaan minyak goreng dapat segera teratasi. “Ya harapannya mudah-mudahan gak kayak begini terus, kelabakan kita susah keliling-keliling carinya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ibu Ama, warga Way Kandis, Bandar Lampung. Ia mengaku sudah keliling mencari minyak goreng, namun tak kunjung mendapatkannya.
“Sudah keliling cari di Alfamart, Indomart, kosong. Bingung juga jadinya kalau begini,” kata Ibu Ama.
Di Lampung Timur
Sebelumnya, kondisi serupa juga terjadi di Lampung Timur. Meski harga turun, tapi stok minyak goreng pada sejumlah minimarket seperti Indomaret dan Alfamart di Lampung Timur justru kosong.
Pantauan Lampung77.com, kekosongan stok minyak goreng terjadi di sejumlah minimarket yang berada di wilayah Kecamatan Way Jepara, Mataram Baru, dan Bandar Sribhawono.
Salah seorang ibu rumah tangga warga Braja Fajar, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, mengeluhkan kekosongan stok minyak goreng tersebut.
“Harga dimurahin tapi barang gak ada ya sama aja bohong. Mending mahal tapi ada barangnya kalau begini,” keluhnya.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Turun, Tapi Stok di Minimarket Lampung Timur Kosong
Mahal dan langkanya minyak goreng juga dikeluhkan pelaku UMKM keripik singkong di Lampung Timur.
Pelaku UMKM Keripik Singkong di Desa Teluk Dalem, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Mukhoiri mengatakan, meski Pemerintah sudah membuat standar harga, namun hingga saat ini ia justru masih membeli minyak goreng dengan harga tinggi.
“Saya beli minyak goreng curah di harga Rp 19 ribu per liter. Dalam sehari saya menghabiskan paling sedikit 50 liter,” kata Mukhoiri.
Ia bahkan mengaku terkadang pernah tidak mendapatkan minyak goreng sama sekali. Imbasnya, ia terpaksa menghentikan sementara produksinya.
Baca Juga: Minyak Goreng Masih Mahal, Pelaku UMKM di Lamtim Curhat Cuma Balik Modal
Baca Juga: Viral Emak-emak di Lampung Serbu Minimarket Beli Minyak Goreng
(Yar/P1)