LAMPUNG77.com – Pemerintah Provinsi Lampung menindak tegas setiap upaya pengiriman gabah ke luar wilayah Lampung sebagai bagian dari kebijakan strategis untuk menjaga ketahanan pangan daerah.
Tindakan tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Distribusi Gabah dan Peraturan Gubernur Nomor 71 Tahun 2017 tentang Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Gabah.
Langkah konkret pun dilakukan melalui operasi monitoring di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan oleh tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung, Satgas Pangan, dan unsur TNI.
Dalam operasi yang dilakukan pada Rabu (21/5/2025) dini hari, satu unit truk dengan nomor polisi BE-8418-ABU yang dikemudikan warga Lampung Tengah, disetop karena kedapatan mengangkut gabah yang akan diseberangkan ke luar Provinsi Lampung.
Sebelumnya, tim yang sama juga telah melakukan tindakan serupa pada tanggal 14, 15, dan 21 Mei 2025. Beberapa kendaraan dihentikan di antaranya Coldiesel Nopol BE-8721-SV dari Rawajitu dengan tujuan Banten, serta kendaraan bernopol Z-9841-NA yang dikemudikan warga Tasikmalaya, Jawa Barat. Seluruh kendaraan diminta untuk tidak melanjutkan pengiriman dan diarahkan kembali ke daerah asal agar gabah disalurkan ke Gudang Bulog setempat.
Baca Juga: Petani Lampung Timur Was-was, Ratusan Hektare Sawah Terancam Banjir
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung, M. Zulkarnain, menegaskan bahwa kegiatan pengawasan ini dilakukan atas instruksi langsung Gubernur Lampung sebagai bentuk penguatan kontrol distribusi pangan lintas wilayah.
“Kami menjalankan tugas atas arahan langsung Bapak Gubernur. Prinsipnya jelas, utamakan kebutuhan dalam daerah. Setelah kebutuhan lokal terpenuhi, barulah distribusi ke luar daerah dibuka secara legal dan terkoordinasi,” kata Zulkarnain, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/5/2025).
Zulkarnain menjelaskan bahwa peningkatan pengawasan merupakan bentuk nyata pelaksanaan regulasi daerah agar hasil panen petani Lampung tidak langsung keluar provinsi sebelum kebutuhan dalam wilayah terpenuhi.
Menurutnya, upaya ini menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan gabah di pasar lokal.
Ia mengungkapkan bawah pemeriksaan tidak hanya menyasar kendaraan besar, namun juga kendaraan kecil yang belakangan diduga digunakan untuk mengelabui pengawasan.
“Kami menemukan indikasi adanya peralihan modus distribusi menggunakan kendaraan kecil seperti pickup. Itu juga menjadi fokus pemantauan kami,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Lampung melalui Satpol PP dan Satgas Pangan terus memperkuat sinergi dengan pemangku kepentingan seperti Bulog, Dinas Pertanian, dan pelaku usaha. Tujuannya adalah memastikan distribusi gabah berjalan tertib, adil, dan berpihak pada petani serta masyarakat.
Dengan tindakan ini, Pemprov Lampung menegaskan komitmennya untuk menjaga daerah tetap mandiri dalam sektor pangan dan mempertahankan posisinya sebagai lumbung pangan nasional.
Baca Juga: Ya Ampun, Harga Beras Naik Gila-gilaan di Lampung
(Rls/P1)