LAMPUNG77.com – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung mengusut dugaan korupsi pengadaan jaringan pipa distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau Bandar Lampung. Kerugian negara diindikasi mencapai Rp 3,2 miliar.
Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, Ricky Ramadhan mengatakan, kasus dugaan korupsi ini sudah masuk penyidikan pada 2 April 2024.
“Penyidik Kejati Lampung berdasarkan surat Perintah Penyidikan Nomor Print-01/L.8/Fd/04/2024 Tanggal 2 April 2024, melakukan penyidikan terhadap Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi System Pompa SPAM Bandar Lampung Tahun 2019 di PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 87.156.366.242,” kata Ricky, dalam keterangan pers, Kamis (4/4/2024).
Ricky menyebutkan dalam proses pemeriksaan terhadap Kegiatan Pengadaan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi System Pompa SPAM Bandar Lampung Tahun 2019 di PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung, ditemukan adanya perbuatan pengkondisian terhadap pemenang tender.
Selain itu, ditemukan indikasi manipulasi dokumen pengadaan, dan dengan sengaja melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak sehingga menyebabkan kekuarangan volume pada pekerjaan yang berakibat terjadinya kerugian negara.
Menurut Ricky, penyidik Kejati Lampung telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan Kegiatan Pengadaan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi System Pompa SPAM Bandar Lampung Tahun 2019 di PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung tersebut.
“Yakni Tim Pokja Pengadan Barang dan Jasa, Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia Barang dan Jasa serta Pejabat Penatausahaan Keuangan pada PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung,” ungkapnya.
Ricky mengungkapkan bahwa indikasi kerugian keuangan Negara yang ditemukan pada Kegiatan Pengadaan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi System Pompa SPAM Bandar Lampung Tahun 2019 di PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung ini adalah mencapai sekitar Rp 3,2 miliar.
“Tidak menutup kemungkinan jumlah kerugian keuangan Negara akan bertambah,” pungkas Ricky.
(Yar/P1)