LAMPUNG77.com – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, mempertanyakan kembali kinerja Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya Direktur Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) dalam penyediaan vaksin untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sudin menilai permasalahan PMK perlu segera menemukan titik terang lantaran satu bulan ke depan sudah akan menghadapi Hari Raya Idul Adha.
“Saya tidak minta (penjelasan) Sekjen (Kementan) lebih dulu, tetapi saya minta (penjelasan) saudara Dirjen PKH. (Bagaimana) tindak lanjut mengenai (yang) anda katakan (tentang) vaksin (PMK),” kata Sudin, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Eselon I Kementan di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2022).
“(Vaksin PMK) Ini yang menjadi fokus kami, jadi jangan dianggap enteng. Hari ini dari subuh kira-kira ada 50 WhatsApp masuk ke saya sampai ada yang nangis, sapinya tiga ekor, mati dua tinggal satu mau Idul Adha. Tampaknya Kementerian Pertanian, (Ditjen) PKH santai aja kok, enggak ada gerakan,” lanjut Sudin, seperti dikutip dari situs resmi DPR.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, untuk menghadapi Idul Adha, setidaknya dibutuhkan hewan ternak sapi dan kambing dalam jumlah besar yakni kurang lebih 1,6 juta.
“Jangan sampai hal ini berdampak pada kesediaan pasokan ternak dan stabilitas harga yang nantinya akan merugikan peternak sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen,” ujar Sudin yang merupakan legislator asal daerah pemilihan (dapil) Lampung 1.
Sementara itu, Direktur PKH Kementan, Nasrullah menjelaskan mengenai vaksin yang akan digunakan untuk menangani PMK.
Ia mengatakan vaksin darurat sebanyak 3 juta dosis yang bersumber dari APBN PKH, berasal dari Perancis dan estimasi kedatangan pada minggu kedua Juni 2022. Kemudian dari mitra FAO pada 12 Juni. Kerja sama Australia 500 ribu sampai 1 juta, Brazil 100 ribu sampai 1 juta, Selandia Baru 100 ribu dosis estimasi akan masuk 1 Juli 2022.
“Untuk pengembangan vaksin di Pusat Veteriner Farma, saat ini lagi proses untuk persiapan, dan estimasi akan dimulai di bulan agustus-september 2022,” kata Nasrullah.
Hitungan vaksin kebutuhan pada tahun 2022 yakni kurang lebih 17 juta. Sedangkan untuk cakupan 80 persen dari populasi provinsi terdampar dan frekuensi vaksinasi sebanyak 3 kali, 2 kali tahun 2022 dan 1 kali di tahun 2023. Kebutuhan vaksin untuk tahun 2022 sebanyak 27,2 juta dosis.
Baca Juga: Imbas PMK, Blantik Sapi di Lampung Timur Ketar-ketir Tatap Idul Adha
(Yar/P1)