LAMPUNG77.com – Seorang pria di Tanggamus, Lampung, bernama Bagas Prayoga (21), meninggal dunia akibat tersambar petir saat mengikuti lomba panjat pinang.
Pasca-insiden itu, Polsek Talang Padang Polres Tanggamus Polda Lampung kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi terhadap korban.
Kapolsek Talang Padang Iptu Bambang Sugiono, mengungkapkan insiden korban tersambar petir tersebut terjadi pada Rabu, 17 Agustus 2022, sore.
“Kejadian di Dusun VII Blok 18 Pekon Gisting Atas Kecamatan Gisting, Tanggamus, sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Iptu Bambang mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi, dalam keterangannya, Kamis (18/8/2022).
Kapolsek mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, korban awalnya sedang mengikuti lomba panjat pinang dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI. Saat lomba tersebut, korban beserta timnya berhasil memanjat pohon pinang.
Ketika posisi korban berada di puncak panjat pinang, lanjut Kapolsek, ada petir yang menyambar tubuhnya sehingga korban langsung terjatuh ke bawah.
“Akibat kejadian tersebut korban lalu dibawa ke rumah Sakit Panti Secanti Gisting. Namun, oleh pihak medis dinyatakan meninggal dunia,” jelas Kapolek.
Kapolsek menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban atas musibah tersebut. Kapolsek mengingatkan kepada masyarakat yang melaksanakan kegiatan panjat pinang agar selalu memperhatikan kondisi cuaca agar kejadian serupa tak terulang. Terlebih, saat ini sedang musim penghujan.
Kapolsek menambahkan, saat ini korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blok VII Pekon Gisting Atas.
“Tadi malam jenazah korban langsung dimakamkan oleh pihak keluarga,” pungkasnya.
Baca Juga: 5 Berita Terpopuler: Kecelakaan Maut di Tol Lampung, Harga Emas Turun, hingga Kelahiran Bayi Gajah
Sementara itu, Kepala Pekon Gisting Atas, Sunardi mengatakan saat kejadian tersebut, ia berada di lokasi dan hujan datang sehingga kegiatan diberhentikan.
Kemudian, usai hujan berhenti kegiatan dilanjutkan kembali. Saat itu, telah diberikan imbauan oleh panitia apabila hingga pukul 16.00 WIB, belum ada yang dapat meraih puncak, maka pinang akan dirobohkan.
“Kebetulan jam 16.00 WIB itu ada yang berhasil naik. Setelah sampai di atas, korban sempat berhenti sebentar karena ada petir,” kata Sunardi.
Menurut Sunardi, saat itu panitia juga telah mengimbau kepada korban untuk mengambil satu hadiah yang disukai dan agar segera turun.
“Tetapi mungkin karena eufouria, korban mengambil beberapa (hadiah) yang dilempar kepada teman-temannya. Namun, tiba-tiba ada kejadian petir menyambar itu,” pungkasnya.
Baca Juga: Banjir Landa Bandar Lampung
(Yar/P1)