LAMPUNG77.com – Kecelakaan Kereta Api (KA) Rajabasa rute Tanjungkarang-Kertapati dan bus terjadi di Petak Jalan Way Pisang dan Martapura, Minggu (21/4/2024).
Manager Humas Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari menyebutkan satu orang penumpang bus meninggal dunia dan 11 orang lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
“Setelah kami konfirmasi ke RSUD yang menangani korban lakalantas pada pukul 21.30 WIB, ada satu korban meninggal dan 11 orang luka-luka pada insiden tersebut,” kata Azhar, dalam keterangannya, saat dihubungi Lampung77.com, Senin (22/4/2024).
Azhar mengatakan PT KAI (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang menyayangkan insiden yang terjadi di petak jalan Way Pisang (WAP) dan Martapura (MP) KM 193+7 tersebut.
Ia mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi ketika ada bus yang menemper KA Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati. Atas insiden tersebut, kru KA dan penumpang KA Rajabasa seluruhnya selamat, tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka.
Menurut Azhar, insiden itu terjadi pada sekitar pukul 13.10 WIB saat KA Rajabasa Tanjungkarang-Kertapati ditemper Bus di KM 193+7 petak jalan Way Pisang (WAP) dan Martapura (MP).
Perlintasan tersebut merupakan perlintasan yang telah KAI pasangkan palang pintu manual yang saat ini dijaga masyarakat sekitar secara swadaya.
“Saat kejadian, masinis kami telah membunyikan semboyan 35 secara berulang namun tidak diindahkan oleh pengemudi bus sehingga temperan tidak bisa dihindari. Masinis kami sudah mencoba menghentikan kereta api, namun dikarenakan jarak yang sudah dekat serta laju tonase kereta api, bus terseret sekitar 50 meter,” ujarnya.
“Atas kejadian ini tentunya kami mengalami kerugian materil yang mengakibatkan perjalanan KA Rajabasa yang akan menuju ke Kertapati harus terlambat serta beberapa KA lainnya juga harus tertahan,” lanjutnya.
Azhar Zaki mengungkapkan permohonan maaf atas kesalahan data yang diinformasikan pada siaran pers sebelumnya. Ia menjelaskan karena insiden tersebut perjalanan beberapa KA terutama KA Barang sempat terganggu. Namun, proses evakuasi telah selesai dilakukan pada pukul 15.24 WIB sehingga perjalanan KA kini kembali normal.
Atas kejadian ini, Azhar sangat menyayangkan masih adanya pengguna jalan yang tidak berhenti serta tidak menengok kanan dan kiri saat melintas di perlintasan KA.
Ia mengingatkan kepada pengguna kendaraan maupun pejalan kaki yang hendak melewati perlintasan sebidang kereta api (KA) agar selalu berhati-hati dengan selalu berhenti serta menengok kanan dan kiri sebelum melintas.
“Saya mengingatkan agar masyarakat baik pengendara kendaraan bermotor ataupun pejalan kaki untuk tetap berhati-hati saat melintas di perlintasan sebidang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, secara hukum, aturan pada saat kendaraan melintasi perlintasan kereta sudah diatur tegas dalam Pasal 114 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Pasal tersebut berbunyi, pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau isyarat lain. Pengemudi kendaraan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Kereta Api dan Mobil di Natar Lampung Selatan, 1 Tewas-7 Luka
(Yoga/Bowo/Yar/P1)