Lampung77.com – Gunung Anak Krakatau (GAK) di Provinsi Lampung, mengalami erupsi, Kamis (3/2/2022) sekitar pukul 16.15 WIB.
Informasi yang diperoleh, Gunung Anak Krakatau mengalami hembusan menerus dengan tinggi kolom abu yang teramati mencapai sekitar 200 meter di atas puncak gunung atau 357 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Adapun kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut. Hembusan menerus Gunung Anak Krakatau tersebut tidak terdengar dentuman.
Dihubungi Lampung77.com, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suardi membenarkan erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut.
“Ya, tapi hanya erupsi hembusan. Tingginya (kolom abu) 200 meter (di atas puncak gunung),” kata Andi.
Menurut Andi, hembusan kolom abu vulkanik Gunung Anak Krakatau itu hanya terjadi di sekitar gunung api tersebut.
Andi Suardi menduga erupsi tersebut terjadi karena adanya pelepasan energi Gunung Anak Krakatau.
“(Hembusan kolom abu) hanya di sekitar gunungnya saja. Mungkin ada pelepasan energi,” jelasnya.
Andi mengatakan erupsi Gunung Anak Krakatau itu tidak berbahaya atau mengakibatkan kerusakan karena skalanya yang masih relatif kecil.
Baca Juga: Seorang Nelayan Asal Lampung Dilaporkan Hilang di Perairan Krakatau
Berdasarkan foto yang diperoleh Lampung77.com dari Andi Suardi, tampak kondisi erupsi Gunung Anak Krakatau. Dalam foto itu tertulis CCTV Pulau Sertung tertanggal 3 Februari 2022 pukul 16.31 WIB.
Andi mengingatkan masyarakat atau wisatawan agar tidak mendekat ke kawah Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 kilometer.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level II atau Waspada. Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 kilometer dari kawah,” pungkasnya.
Baca Juga: Pasca Longsor-Tsunami 2018, Tinggi Gunung Anak Krakatau Kini 157 Mdpl
(Yar/P1)