LAMPUNG77.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap tahun politik saat ini tak lagi membuat investor wait and see, namun dapat menjadi momen dalam meningkatkan investasi.
Hal tersebut diungkapkan Sandiaga Uno saat menghadiri Rakernas I Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) tahun 2023 di Ballroom Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Sandiaga Uno menilai GIPI memiliki peran penting dalam meningkatkan investasi karena terdiri dari berbagai asosiasi yang bergerak di sektor pariwisata.
“GIPI punya peran penting dalam upaya peningkatan investasi. GIPI ini membawahi industri-industri, ada 37 asosiasi, perusahaan-perusahaan dan juga ada 17 DPD,” kata Sandiaga Uno.
“Tahun politik banyak (investor) yang wait and see. Saya ajak GIPI untuk ubah tahun politik menjadi tahun investasi,” lanjut Sandiaga.
Investasi Rp 100 Triliun
Sandiaga Uno mengungkapkan jika dilihat dari 5 destinasi prioritas dan beberapa destinasi unggulan di Tanah Air, setidaknya dibutuhkan investasi di sektor pariwisata sekitar Rp 100 triliun.
“Kalau kita melihat dari 5 destinasi prioritas dan beberapa destinasi unggulan, kita membutuhkan antara 6 miliar sampai 8 miliar USD (dolar AS), berarti sekitar di atas Rp 100 triliun. Sementara yang on going masih berada di bawah level Rp 10 triliun,” ujarnya.
Sandiaga menyebut penyebab masih kurangnya investasi di sektor pariwisata salah satunya karena tahun politik yang membuat investor wait and see.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil jajak pendapat terakhir, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah tinggi yakni mencapai sekitar 80 persen.
“Berarti kebijakan yang pro terhadap investasi ini akan dilanjutkan. Kita butuh percepatan pembangunan, jadi (tahun politik) bukan tahun wait and see, tapi tahun investasi,” ujarnya.
Sandiaga menuturkan investasi yang dibutuhkan di sektor pariwisata diantaranya untuk pembangunan hotel, restoran, hingga sarana transportasi.
“Kalau dilihat dari ekosistem pariwisata, itu ada 13 di sektor pariwisata dan 17 di sektor ekonomi kreatif. Hotel, restoran dan kafe adalah tiga pilar utama,” kata Sandiaga.
“Tapi, juga butuh rantai pasok kepada industri-industri seperti kuliner, fesyen, dan juga sarana transportasi yang lebih mumpuni. Connectivity juga kita perlukan. Konektivitas ke destinasi- destinasi pariwisata seperti jalan, pelabuhan, dan juga investasi di bandara-bandara,” lanjutnya.
Lihat Juga: Foto: Wajah-wajah Ceria Finalis Puteri Indonesia 2023 di Lembah Hijau Lampung
Support Sektor Perbankan
Sementara itu, Ketua Umum GIPI Hariyadi Sukamdani menilai guna meningkatkan investasi di sektor pariwisata salah satunya dibutuhkan support dari perbankan.
“Faktor kurangnya investasi salah satunya karena komitmen bank. Jadi, perbankan kita masih menilai sektor pariwisata masih berisiko. Ini yang perlu dilihat lagi karena kalau bank tidak support, investasi pun akan hilang,” kata Hariyadi Sukamdani.
Ia mengungkapkan bahwa seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder GIPI solid untuk bersinergi dalam mendorong kegiatan pariwisata selaras dengan program pemerintah.
“Stakeholder solid bersatu dan betul-betul sinergi kemampuan untuk dorong pariwisata selaras dengan program kementerian,” ujarnya.
“Kami akan optimalkan (kegiatan-kegiatan pariwisata). Dan dengan upaya kita bersama, semoga apa yang ditargetkan kementerian bisa tercapai,” pungkasnya.
Baca Juga: Dua Poin Hasil Raker PUTRI 2023 di Mulberry Hill by The Lodge
(Yar/P1)