LAMPUNG77.com – Ramai beredar kabar mengenai harga tiket masuk (HTM) Candi Borobudur yang rencananya Rp 750 ribu per orang untuk wisatawan lokal dan 100 dollar AS atau Rp 1,45 juta untuk wisatawan asing. Sedangkan untuk pelajar, tiketnya yakni Rp 5.000 per orang.
Namun, jangan keliru dulu. Tiket Rp 750 ribu tersebut adalah tiket naik ke atas stupa candi. Besarannya pun masih dikaji oleh pengelola bersama Ditjen Kebudayaan Kemendikbud selaku pengurus Candi Borobudur.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/6/2022), Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Dony Oskaria menegaskan, tiket masuk Candi Borobudur tidak mengalami kenaikan, yaitu Rp 50 ribu untuk dewasa dan Rp 25 ribu untuk anak-anak.
“Sekali lagi jangan keliru dengan tiket masuk Borobudur, ya. Tiket masuk tetap, tetapi tiket naik ke candi yang diubah dalam rangka membatasi,” kata Dony.
Perlu kamu tahu, tiket masuk Candi Borobudur yang berlaku saat ini juga tertera di situs borobudurpark.com.
Mengacu pada situs tersebut, tiket masuk untuk wisatawan nusantara atau lokal di atas 10 tahun sebesar Rp 50 ribu. Sedangkan untuk pengunjung dengan usia 3-10 tahun yakni sebesar Rp 25 ribu. Lalu, harga tiket wisatawan lokal khusus rombongan pelajar atau mahasiswa minimal 20 orang sebesar Rp 25 ribu sudah termasuk premi asuransi.
Sedangkan untuk tiket wisatawan mancanegara dibanderol sebesar 25 dollar AS atau setara Rp 350 ribu per orang. Untuk anak-anak, tiketnya seharga 15 dollar AS atau setara Rp 210 ribu per orang.
Tiket Rp 750.000 Naik ke stupa Masih Dikaji
Dony Oskaria mengungkapkan, tujuan ditetapkannya harga tiket naik stupa Rp 750 ribu tersebut adalah untuk membatasi jumlah pengunjung yang naik ke candi demi menjaga kelestarian cagar budaya. Pasalnya, sebelum dilarang, banyak pengunjung yang menaiki stupa candi sehingga pengelola khawatir kondisi candi akan menurun bila tak dijaga.
Berdasarkan kesaksian warganet yang pernah mengunjungi candi tersebut pun, para pengunjung kerap tidak mematuhi aturan. Stupa-stupa tersebut diduduki dan dinaiki, bahkan membuang sampah termasuk puntung rokok secara sembarangan.
“Karena itu, kita melihat yang lebih penting itu sebetulnya unsur konservasinya, bagaimana menjaga dan mempertahankan keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dan budaya,” kata Dony.
Dony menuturkan, pemerintah juga berencana membatasi jumlah pengunjung yang naik menjadi 1.200 per hari. Kuota pelajar sendiri ditetapkan sebesar 20 persen dari total 1.200 orang. Nantinya, para pengunjung harus melakukan reservasi secara online untuk mendapat tiket naik ke area stupa-stupa candi.
Namun, opsi-opsi ini masih dikaji dan bakal ditetapkan minggu depan. “Jadi sudah dua tahun (para turis dilarang) enggak bisa naik, hanya sampai pelataran. Karena memang dikhawatirkan banyak orang naik, candinya menurun. Jadi sejak konservasi candinya tidak layak untuk naik beribu-ribu orang ke atas,” pungkas Dony.
Sumber: Kompas.com
Baca Juga: Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu
(Yar/P1)