LAMPUNG77.com – Komunitas Odapus Lampung (KOL) menggelar Bincang Sehat di Aula RSU Muhammadiyah Metro, Minggu (26/5/2024).
Kegiatan yang dihadiri sekitar 70 Orang dengan Lupus (Odapus) dan pendamping Odapus ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lupus Sedunia yang jatuh setiap 10 Mei dan Hari Jadi KOL ke-7 pada 13 Mei.
Bincang Sehat yang mengusung tema “Menjadi Odapus yang Produktif, Berkualitas dan Bahagia” ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber yaitu dr. Rina Kriswiastiny, Sp.PD., K.R., FINASIM yang menyampaikan tentang hubungan kepatuhan kontrol Odapus terhadap kualitas hidup pasien Lupus.
Kemudian, Octa Reni Swtiawati, S.Psi., M,Si. menyampaikan tentang kesehatan mental Odapus; serta, dr. tutik Ernawati, M.Gizi, Sp.GK menyampaikan seputar nutrisi penyintas Lupus.
Acara Bincang Sehat ini dibuka oleh pihak Pemkot Metro. Bincang Sehat ini diawali dengan melakukan Yoga bersama sebagai salah satu sarana menuju hidup yang lebih berkualitas.
Dalam bincang tersebut, ada sejumlah hal yang mengemuka diantaranya bahwa untuk menjadi Odapus yang memiliki hidup produktif dan berkualitas, seorang Odapus harus mematuhi hal-hal dalam menjaga kesehatan tubuhnya.
Selain itu, kepatuhan untuk kontrol secara rutin meskipun sudah berada dalam kondisi remisi. Kemudian, menjaga asupan makanan bergizi yang baik untuk tubuh sebagai bagian dari penyembuhan dan penjagaan kondisi tubuh, serta menjaga Kesehatan mental dengan melakukan penerimaan terhadap penyakit Lupus yang diderita.
Ketua KOL, Merli Susanti menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sampai saat ini masih mendukung KOL, khususnya dr. Firhat Esfandiari, Sp.PD., selaku dokter penyakit dalam yang mencetuskan ide untuk membentuk KOL sejak Tahun 2014.
Ia menjelaskan, Lupus adalah salah satu penyakit autoimun yang mana daya tahan tubuh yang seharusnya bekerja melindungi tubuh dari zat asing, justru berbalik menyerang diri sendiri. Organ apapun bisa terlibat dalam penyakit ini, mulai dari sendi, mata, ginjal, jantung bahkan otak.
Menurutnya, Odapus bisa berada dalam kondisi yang sangat ringan sampai parah, bahkan dapat menyebabkan kematian. Namun, meskipun secara medis penyakit ini tidak bisa disembuhkan, Odapus bisa sampai pada titik remisi dimana seorang Odapus dapat menjalani hidup normal dengan konsumsi obat-obatan minimal atau bahkan terlepas dari obat sama sekali. Bahkan kini, persentase harapan hidup Odapus terus meningkat hingga di angka 90%.
Santi –sapaan Merli Susanti, menilai bahwa menjadi Odapus memang sulit, namun yang tak kalah sulit adalah menjadi pendamping Odapus.
“Odapus membutuhkan support system yang sangat baik untuk menuju masa remisi. Maka keberadaan pendamping sangat dibutuhkan, baik keluarga, sahabat dan orang sekitar. Demikian juga dokter-dokter yang senantiasa menjadi tempat terbaik untuk menyampaikan keluhan klinis kami para Odapus,” kata Santi, dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Santi pun optimistis bahwa para Odapus di Lampung dapat terus melanjutkan hidup yang berkualitas, produktif dan Bahagia.
Baca Juga: KOL Lampung Ungkap 5 Kendala Odapus, Dinkes Janji Beri Atensi
(Rls/Yar/P1)