LAMPUNG77.com – Banjir rob atau pasang air laut menerjang 4 dusun di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
Banjir rob dengan ketinggian hingga 1 meter itu disebut warga setempat sudah terjadi sejak tiga hari terakhir.
Informasi yang diperoleh Lampung77.com, Jumat (15/7/2022), ada sekitar 4 dusun di Desa Muara Gading Mas, Labuhan Maringgai, Lampung Timur, yang terdampak banjir rob tersebut pada Kamis (14/7/2022) malam. Keempat dusun itu yakni dusun 5, dusun 14, dusun 2 dan dusun 8.
Wilayah dusun 5 dikabarkan yang paling terdampak karena lokasinya yang rendah. Saat pasang, air masuk ke permukiman warga hingga setinggi lutut orang dewasa.
“Biasanya sampai 3 jam akan mulai surut kembali. Yang penting gak disertai ombak dan angin karena itu yang buat panik warga,” kata Bibin (41), warga Desa Muara Gading Mas.
“Sudah 3 malam seperti ini. Kemungkinan puncak pasang ini nanti malam hingga besok,” lanjutnya.
Baca Juga: Detik-detik Evakuasi Penumpang Kapal Feri Bakauheni-Merak yang Kandas di Pulau Panjurit
Puncak Banjir Rob
Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Lampung, Neneng Kusrini mengatakan pihaknya sebelumnya telah memberikan warning atau peringatan dini potensi banjir rob di wilayah Perairan Lampung.
“Kami sebelumnya sudah keluarkan warning untuk banjir rob atau pasang air laut ini. Puncaknya itu diprakirakan tanggal 15 Juli dan 16 Juli besok,” kata Neneng, saat dihubungi Lampung77.com, Jumat (15/7/2022).
Neneng menyebutkan untuk wilayah Perairan Timur Lampung, salah satu penyebab terjadinya banjir rob tersebut yakni karena pada periode tersebut ketinggian pasang air laut bertambah dari sebelumnya 1,4 meter dan kini sudah mencapai 1,5 meter. Sedangkan puncaknya diprakirakan sampai 1,6 meter.
Menurut Neneng, dari hasil pantauan BMKG Maritim Lampung, sejak dua hari lalu, tinggi gelombang di Perairan Timur Lampung juga cukup tinggi yakni diatas 1 meter.
“Untuk di Perairan Timur Lampung ini rata-rata gelombang normalnya 0,5 meter. Sehingga dengan tinggi gelombang sampai 1 meter itu memicu terjadinya banjir rob,” jelasnya.
“Di wilayah Perairan Timur Lampung ini, lebih dulu terkena banjir rob dibandingkan wilayah Pesisir Lampung lainnya karena juga dipicu gelombang tinggi. Penyebab lainnya ditambah faktor angin kencang dengan kecepatan sampai 15 knot,” ujar Neneng.
“Imbauan dari BMKG, karena ini (banjir rob) sudah kerap terjadi hampir tiap bulan purnama atau pasang tertinggi, kami mengimbau supaya warga selalu waspada dan mengantisipasi dengan menyelamatkan barang-barang di dalam rumah ke posisi yang lebih tinggi agar tidak rusak,” kata Neneng.
Super Full Moon
Neneng mengingatkan bahwa potensi banjir rob tersebut juga berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Pesisir Lampung hingga 19 Juli 2022.
Neneng menjelaskan, adanya pasang air maksimum tertinggi disertai dengan fenomena Super Full Moon pada 14 Juli 2022, berpotensi menyebabkan terjadinya ketinggian pasang air laut yang lebih signifikan di sejumlah wilayah Pesisir Lampung.
“Masyarakat di wilayah Pesisir Lampung diimbau untuk waspada terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan banjir,” ujarnya.
Ia menyebutkan, wilayah yang diprakirakan berpotensi terjadi banjir rob tersebut yakni di wilayah Pesisir Bandar Lampung, Pesisir Tanggamus, Pesisir Lampung Selatan, Pesisir Pasawaran, dan Pesisir Timur Lampung.
Baca Juga: Bawa 393 Penumpang, Kapal Feri Bakauheni-Merak Kandas
(Yar/P1)