LAMPUNG77.com – Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha memaparkan sederet hasil riset dan inovasi dalam hal ketahanan pangan. Di antaranya, ITERA menciptakan inovasi mi berbasis singkong hingga tempe berbahan baku nangka.
Deretan inovasi ITERA tersebut diungkapkan Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha saat jumpa pers Ekspose Kinerja ITERA Tahun 2023 di Gedung C Kampus ITERA, Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (21/12/2023).
I Nyoman menyebutkan ITERA merupakan instansi publik yang memiliki tanggung jawab untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui penelitian yang berkaitan dengan teknologi, terutama di wilayah Sumatera, khususnya Lampung.
Baca Juga: InaRI Expo 2023: Rektor ITERA Sampaikan Komitmen Membangun Kebun Raya
Di Prodi Teknologi Pangan, kata I Nyoman, pihaknya telah melakukan berbagai riset dan penelitian terkait ketahanan pangan. Di antaranya melakukan inovasi dengan membuat mi berbasis singkong serta tempe berbahan baku daun singkong dan nangka.
“Kami ingin menjadikan pembelajaran di mahasiswa kami yang berada di Prodi Teknologi Pangan dalam rangka menumbuhkembangkan kewirausahaan dan kemandirian ekonomi sekaligus membangun ketahanan pangan dalam negeri,” ujarnya.
Menurut I Nyoman, sebelum melakukan riset dan inovasi di bidang ketahanan pangan ini, pihaknya lebih dahulu melakukan identifikasi dan pemetaan soal potensi sumber daya alam yang ada di Lampung.
Menurut I Nyoman, pengembangan produk pangan dari bahan baku lokal ini sangat penting agar nantinya tidak bergantung dari impor.
“Kami langsung identifikasi terkait ketahanan pangan ini. Kami petakan potensi di Lampung, dimana salah satunya komoditas singkong. Dimana Lampung adalah satu satu daerah penghasil singkong terbesar di Indonesia. Dan kita coba kembangkan itu dengan membuat mi berbasis singkong,” kata I Nyoman.
I Nyoman mengungkapkan mi berbahan baku singkong hasil inovasi ITERA tersebut dapat mengurangi tepung hingga 70 persen. Prosesnya pun terbilang mudah yakni langsung dari bahan baku singkong dan hanya butuh proses fermentasi dalam waktu sekitar satu hari. Hasilnya, mi berbahan baku singkong tersebut memiliki tekstur yang lebih lembut.
“Dan Kami sudah lakukan langsung pelatihan (membuat mi singkong) di Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Dan kepala desa disana bahkan semangat untuk mencanangkan untuk jadi BUMDes. Ini tentu menjadi energi positif untuk kami ajarkan di tempat lain,” kata Rektor ITERA.
“Kami siapkan tim untuk melakukan pelatihan terkait mi berbasis singkong ini. Dan Desa Labuhan Maringgai Lampung Timur menjadi titik nol produsen mi singkong. Ini bisa mewujudkan UMKM dan mengangkat martabat petani singkong. Kami berharap ini bisa menular ke daerah lainnya setelah Labuhan Maringgai,” lanjutnya.
Tempe Nangka
Selain mi singkong, I Nyoman juga mengungkapkan inovasi ITERA lainnya di bidang ketahanan pangan yakni membuat tempe berbahan baku nangka dan daun singkong.
“Selain itu, kami juga membuat tempe berbasis daun singkong dan nangka. Ini masih coba kami kembangkan karena potensi bahan bakunya banyak, terutama di Lampung selalu ada masa panen,” kata I Nyoman.
“Insyallah, tahun 2024 akan kita rilis sebagai inovasi ITERA terkait ketahanan pangan dan sekaligus membangun daerah Lampung. Tempe berbasis daun singkong dan nangka ini sudah dicoba dan hasilnya bagus,” lanjutnya.
Tak hanya dari sisi hilirisasi, kata I Nyoman, pihaknya juga membuat terobosan dari sisi hulu di bidang pertanian. Salah satunya yakni terkait pupuk.
“Dari hulu pun kami membuat inovasi produk di sektor pertanian seperti membuat pupuk. Jadi, dari hulunya itu kita buat pupuk, dan hilirnya pangan,” ujarnya.
Ketahanan Sehat
Selain membangun ketahanan pangan, Rektor ITERA juga menyebutkan pihaknya saat ini tengah mengembangkan ketahahan sehat berbasis Mikrobioma.
Ia mengatakan riset terkait ketahanan sehat ini merupakan salah satu inovasi yang telah diusulan ke Majelis Penelitian Riset Daerah (MPRD).
“Kami sudah usulkan program ketahanan sehat ini. Yaitu, membangun kesehatan berbasis mikrobioma. Mikrobioma ini memiliki peran penting dalam ketahanan individual manusia. Ini program inovasi Itera yang akan kami kembangkan,” ujarnya.
“Dengan SDM yang sehat dan kompetitif, Lampung kita harapkan akan semakin jaya. Dan ITERA akan ikut berkontribusi dalam pembangunan di Lampung dan tentunya wilayah-wilayah lainnya di Sumatera. ITERA, dari Sumatera untuk Indonesia,” pungkasnya.
Baca Juga: Luluskan 930 Sarjana Baru, Rektor ITERA Minta Alumni Jadi Agen Perubahan di Masyarakat
(Yar/P1)