Lampung77.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperluas digitalisasi dengan menambah channel pembayaran secara non tunai atau cashless yang akan diterapkan pada 17 pelabuhan penyeberangan.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin mengatakan pada tahun ini 17 Pelabuhan yang ditargetkan sudah menerapkan pembayaran cashless adalah Pelabuhan Bira dan Pamatata (Selayar), Pelabuhan Jepara dan Karimunjawa (Jepara), serta Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin).
Kemudian, Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe), Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape), Pelabuhan Tanjung Kelian (Bangka), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Mamuju (Balikpapan).
ASDP menerapkan metode pembayaran non tunai yang terdiri dari payment link melalui opsi layanan Virtual Account. Lalu, kartu uang elektronik dari BRI, Mandiri, BNI dan BCA, serta layanan Dompet Elektronik dari OVO, ShopeePay, LinkAja dan Dana.
“Kami konsisten lakukan digitalisasi ini secara bertahap. Tahun ini rencana 17 pelabuhan terimplementasikan. Dalam waktu dekat ini, target kita ke Jepara, Batulicin dan Bajoe,” ujar Shelvy, dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).
Menurutnya, ASDP terus mengakselerasi dan memperluas program cashless ke seluruh Cabang ASDP guna meningkatkan customer experience dan perluasan metode pembayaran tiket ferry.
“Hal ini sebagai bentuk komitmen ASDP menuju layanan berkelas dunia dengan terus menghadirkan pelayanan bermutu prima kepada pengguna jasa,” ujarnya.
Shelvy mengatakan, antusiasme pengguna jasa yang membeli tiket ferry dengan metode pembayaran cashless terus meningkat.
“Kami lihat masyarakat semakin teredukasi, membeli tiket ferry dan melakukan pembayaran dengan kartu elektronik yang prosesnya simpel, mudah dan cepat. Ini juga bukti bahwa dalam dua tahun terakhir ini, masyarakat telah melek dengan perubahan dan bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dua tahun belakangan, kami fokus dan konsisten dalam digitalisasi bisnis sebagai wujud komitmen merubah wajah penyeberangan menjadi lebih modern,” ungkap Shelvy.
Shelvy menambahkan, penerapan metode pembayaran non tunai ini sangat bermanfaat bagi pengguna jasa. Pertama, memberikan rasa aman dan nyaman dengan adanya standar pengisian data diri yang lengkap terhadap jaminan asuransi dan kelengkapan manifest penyeberangan.
Kedua, transaksi pembayaran mudah, praktis, terhindar dari uang palsu serta mendukung protokol kesehatan Covid-19 untuk mencegah penularan karena meminimalisir kontak dengan petugas loket. Ketiga, proses transaksi di tollgate lebih ringkas dan cepat serta pengguna jasa dapat lebih nyaman, teratur dan tertib, serta tidak perlu lagi antri di pelabuhan.
“Penumpang harus pastikan membawa identitas diri, mengisi manifest saat membeli tiket, dan siapkan alat pembayaran baik transfer VA, kartu dan dompet elektronik dengan saldo cukup saat akan membayar di pelabuhan,” kata Shelvy.
Penerapan metode cashless di penyeberangan ini, lanjut Shelvy, sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi Covid-19 yang juga telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space (online).
Baca Juga: Sempat Dihentikan, Layanan Kapal Eksekutif Merak-Bakauheni Sudah Kembali Normal
Penerapan pembayaran dompet elektronik ini juga mengacu dengan aturan Kementerian Perhubungan PM No. 19 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan Secara Elektronik, yang akan diterapkan bertahap di seluruh lintasan dan pelabuhan yang dikelola oleh ASDP.
Klik ke halaman selanjutnya >>> Langkah-langkah pembayaran…