“Keberhasilan tidak datang dengan sendirinya, tetapi dengan tekad dan kerja keras yang tak kenal lelah.”
Kutipan kalimat bijak ini seakan menggambarkan tentang bagaimana perjuangan Meilena (35), seorang ibu muda, warga pesisir Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, yang kini menggeluti usaha cemilan kerupuk cumi.
Merintis usahanya dari nol sejak 2018 silam, Meilena memulai bisnis cemilan ini dengan menjajakannya kepada warga di sekitar tempat tinggalnya. Sedikit demi sedikit ia memproduksi cemilan itu dengan cara pengolahan yang sederhana.
“Tapi sempat kesulitan untuk mengembangkan karena hanya dengan menggunakan cara yang sederhana dalam pengolahan dan pengemasannya. Meskipun memang kalau untuk bahan dasar ikan itu melimpah,” kata Meilena, Sabtu (24/8/2024).
Namun, ia tak menyerah. Ia terus berusaha bagaimana agar produk UMKM-nya itu bisa tetap berjalan. Namun, kendala lain datang.
Pada tahun 2019, bisnisnya sempat tak berjalan mulus akibat badai Pandemi Covd-19 yang membuatnya terpaksa harus vakum atau berhenti berproduksi selama 6 bulan.
Tak patah arang, Meilena kemudian banting stir dengan menggerakan usahanya itu melalui cara online.
Buah dari perjuangan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah Meilena itu pun tak sia-sia. Usahanya terus berjalan dengan eksis dan kini semakin berkembang dengan menjangkau pasar yang lebih luas yakni diluar wilayah Kabupaten Lampung Timur.
Ia pun kini telah memiliki karyawan sebanyak 4 orang. Dalam sekali produksi, usahanya itu menghabiskan 1 kwintal daging cumi-cumi dalam sebulan. Jumlah itu bahkan bisa lebih jika saat momen hari besar. Dari jerih payahnya itu, Meilena kini bisa mendapat keuntungan hingga 30% terutama saat bahan ikan cumi melimpah.
Prospek cerah pun kini terus mengiringi usahanya. Support dari bernbagai pihak, termasuk sentuhan bantuan dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) membuat usahanya kian berkembang.
“Alhamdulillah ada juga support dari dinas terkait dan dari PHE OSES yang memberi dukungan dengan bantuan lengkap mulai dari penyimpanan bahan baku, alat proses produksi hingga pengemasannya,” ujar Meilena.
Support PHE OSES
Suport dan bantuan dari PHE OSES untuk mendukung berkembangnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), seperti kerupuk cumi, di sekitar pesisir Kecamatan Labuhan Maringgai ini dirasakan manfaatnya bagi warga setempat.
“Alhamdulilah 3 tahun berturut-turut kita mendapatkan support dan bantuan dari PHE OSES, hal tersebut sangat luar biasa perhatian dan dukungan dari mereka untuk para pelaku usaha kecil binaan kami di pesisir Lampung Timur ini,” kata Siti Mustofawiyah, Sekretaris TP PKK Kecamatan Labuhan Maringgai.
Adapun support dan dukungan dari PHE OSES bagi Pelaku UMKM itu diantaranya berupa
pelatihan dan pembinaan pada tahun 2022. Kemudian, bantuan usaha berupa peralatan kepada 27 pelaku UMKM juga diserahkan pada tahun 2023. Lalu, pada tahun 2024 ini bantuan peralatan lengkap diserahkan untuk pelaku usaha rumahan kerupuk cumi.
Head of Communication, Relation & CID PHE OSES Indra Darmawan mengungkapkan pentingnya peran UMKM dalam mendorong ekonomi lokal.
Menurutnya, peran PHE OSES dalam pemberdayaan potensi usaha warga pesisir diberikan lewat pelatihan, bantuan alat kerja dan perluasan pasar.
Melalui bantuan yang diberikan itu diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan ketrampilan wirausaha, tapi juga kemampuan usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri.
“Melalui kegiatan ini diharapkan akan memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan warga di sekitar wilayah operasi PHE OSES,” pungkasnya.
(Andono/P1)