LAMPUNG77.com – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengajukan protes resmi kepada Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) terkait adanya dugaan main mata pada laga terakhir penyisihan Grup A Piala AFF U-19 2022 antara Timnas Vietnam U-19 vs Timnas Thailand U-19 di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (10/7/2022) malam.
Pada laga tersebut, Vietnam dan Thailand bermain imbang 1-1. Thailand unggul lebih dulu lewat gol Kroekphon Abram pada menit ke-71. Vietnam kemudian menyamakan skor menjadi 1-1 lima menit berselang melalui Khuat Van Khang.
Dengan hasil tersebut, Vietnam dan Thailand lolos ke semifinal. Keduanya unggul head to head atas Timnas Indonesia.
PSSI melihat bahwa ada sesuatu kejanggalan dalam laga Vietnam vs Thailand tersebut. Diduga, kedua tim bermain tidak fairplay.
“PSSI melihat saat laga antara Thailand dan Vietnam ada sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya (fairplay). Apakah pantas sebuah negara besar seperti itu melakukan hal itu. PSSI tidak menuduh, tetapi kita hanya mempertanyakan,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dalam keterangannya usai memimpin rapat di kantor PT LIB, seperti dikutip dari situs resmi PSSI, Senin (11/7/2022).
Hadri dalam rapat tersebut diantaranya Sekjen PSSI Yunus Nusi, Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita, Manager Tim U-19 Endri Erawan, Asisten Manager Sumarji, Direktur Teknik Indra Sjafri, dan Asisten Pelatih Nova Arianto.
Iriawan menambahkan soal regulasi AFF ini tidak ada masalah. Sebab, saat manager meeting sudah dibahas dan PSSI memahami hal itu.
Akan tetapi, lanjut Iriawan, PSSI melihat dalam 27 menit terakhir laga Thailand dan Vietnam ada kejanggalan. Khususnya saat kedudukan 1-1. Ini bisa dilihat saat kedua tim hanya memainkan bola di garis belakang dan tidak berniat untuk menyerang.
“Kalau mereka (Thailand vs Vietnam) mainnya benar, saya tidak masalah. Ini terlihat mereka main-main. Ini yang membuat kami terluka. Itu sebabnya saya akan mengirim surat protes resmi kepada AFF agar mereka melakukan investigasi melalui Komite Disiplin (Komdis) AFF. Apakah ada match fixing atau tidak. Kalau tidak terbukti ya tidak masalah. Saat ini banyak nitizen yang meminta Indonesia keluar dari AFF karena mereka menganggap ada permainan,” ujar Iriawan.
Baca Juga: Hajar Myanmar 5-1, Indonesia Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF U-19 2022
Di sisi lain, Iriawan mengucapkan terima kasih kepada semua pemain dan ofisial yang telah berjuang maksimal dan tidak kenal lelah. Iriawan juga mengapresiasi suporter yang tidak kenal lelah mendukung tim.
“Sekali lagi terima kasih semuanya. Terima kasih juga kepada pemerintah dalam hal ini Kemenpora yang terus mendukung PSSI selama ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Melihat Perjalanan Indonesia di Piala AFF U-19 2022: Tak Terkalahkan, Gagal ke Semifinal!
(Yar/P1)