Himawan berpandangan bahwa pertarungan kedua pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Mirza-Jihan dan Arinal-Sutono, akan terjadi pada perebutan basis massa Jawa dan Nahdlatul Ulama (NU).
Hal itu lantaran pasangan Mirza-Jihan dan Arinal-Sutono merupakan sosok yang berlatar belakang Lampung-Jawa.
“Persaingan lebih ke identitas, merebut suara Jawa-NU. Karena pemilih dari kalangan Jawa ini barisannya nasionalis dan NU. Seperti kita prediksi, kalau untuk Pilgub Lampung ini adalah bagaimana pasangan yang mewakili Lampung-Jawa atau sebaliknya Jawa-Lampung. Ya, kalau mau menang di Lampung seperti itu,” ujarnya.
“Pertarungannya nanti bagaimana merebut simpati massa basis Jawa, termasuk NU, siapa yang paling kuat. Karena penduduk di Lampung ini sekitar 60 persen yaitu Jawa, ini yang paling penting,” lanjutnya.
Himawan memprediksi ada kemungkinan pemilih dari kalangan Jawa nantinya akan terpecah. Namun, ia memperkirakan sosok Jihan lebih kuat dalam menggerakkan mesin Jawa dan NU.
“(Pemilih Jawa) mungkin terpecah, tapi saya pikir sosok Jihan lebih kuat Jawa dan NU-nya,” kata Himawan.
Himawan juga memperkirakan kedua pasangan calon tersebut akan bertarung sengit untuk memperebutkan pemilih di 4 wilayah yang memiliki jumlah penduduk cukup besar.
“Pertarungannya akan sengit di Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Selatan, dan Bandar Lampung. Karena 3 kabupaten dan 1 kota ini yang paling terasa basis Jawa-nya dan paling banyak penduduknya juga. Menguasai 4 daerah ini bisa kemungkinan menang,” pungkasnya.
Baca Juga: PDIP Buka Suara Soal Kabar Arinal-Sutono Duet di Pilgub Lampung 2024
Baca Juga: Chemistry Mirza-Jihan dan Potensi Besar Menang Pilgub Lampung 2024
(Yar/P1)