LAMPUNG77.com – Calon Presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menyinggung soal tanah 340 hektare dan rencana pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) bekas saat kampanye di Lampung.
Hal itu diungkapkan Prabowo dalam pidatonya saat menghadiri konsolidasi relawan di Gedung Graha Wangsa, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Kamis (11/1/2024).
Baca Juga: Momen Prabowo Hadiri Konsolidasi Relawan di Lampung, Pendukung Riuh
Dihadapan para relawan dan pendukungnya, Prabowo awalnya menyebut bahwa ada tukang hasut yang tidak ingin ia sebutkan namanya.
“Ada tukang hasut, tapi saya gak sebut namanya loh. Nanti dbilang Prabowo emosi,” kata Prabowo.
“Jadi mau menghasut, mau mengadu saya dengan rakyat. Tapi, pakai data yang keliru. Dibilang Prabowo punya tanah 340.000 hektare, itu tanah negara mas,” lanjut Prabowo.
Prabowo lantas mengatakan bahwa status tanah tersebut adalah hak guna usaha (HGU). Jika negara membutuhkan, Prabowo pun mempersilakan untuk diambil.
“Semua itu milik negara. Dan saya sudah katakan, setiap kali negara perlu, ambil semuanya,” kata Prabowo.
“Dan saya sudah pernah menghadap Bapak Presiden. Dan saya katakan ‘Bapak Presiden, untuk lumbung pangan rakyat Indonesia kalau perlu semua lahan saya diambil’. Saya ini dari sejak muda saya sudah teken mati untuk rakyat Indonesia,” pungkas Prabowo.
Alutsista Bekas
Selain soal tanah, Prabowo juga berbicara soal dirinya yang dituding akan memakai uang rakyat untuk membeli alutsista bekas.
Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu mengatakan dirinya merupakan mantan prajurit TNI yang kerap turun di medan perang. Sebab itu, ia mengerti betul terkait pembelian alutsista.
Prabowo juga menegaskan bahwa tidak mungkin prajurit turun ke medan perang dengan memakai alutsista yang tidak bagus.
“Dia bilang mau pakai uang rakyat hutang untuk beli barang bekas. Ndoro (tuan) aku ini prajurit, aku perang, aku bukan di belakang meja, aku perang. Masa orang perang mau pakai barang yang nggak bagus,” kata Prabowo.
Baca Juga: Saat Prabowo Merasakan Kerasnya Genggaman Emak-emak di Lampung
(Yar/P1)