LAMPUNG77.com – Tim Rescue Harimau dari Taman Safari Indonesia (TSI) yang memiliki keahlian seperti sniper atau penembak obat bius hingga pawang dikerahkan untuk memburu Harimau Sumatera yang menerkam warga di Lampung Barat.
Kapolres Lampung Barat AKBP Ryky Widya Muharam, meminta kepada Tim Rescue Harimau dari Taman Safari Indonesia untuk bertindak cepat dan segera membuat trik jitu agar harimau yang meresahkan warga di Kecamatan Suoh dapat segera tertangkap dan tidak kembali memakan korban.
“Kami ucapkan selamat datang bapak-bapak dari Taman Safari Indonesia. Harapan kami sangat besar terhadap kehadiran bapak-bapak dalam menangani konflik manusia dengan harimau di Suoh,” kata Kapolres Lampung Barat AKBP Ryky Widya Muharam, seperti dikutip dari Antara, Kamis (14/3/2024).
Ia mengatakan Tim Rescue Harimau TSI tersebut terdiri dari empat orang yang masing-masing mempunyai keahlian khusus dalam menangani binatang buas seperti harimau.
Keahlian tersebut di antaranya adalah sniper atau penembak (obat bius), pawang harimau (pakar telepati harimau), ahli peta serta dokter hewan yang semuanya telah memiliki jam terbang cukup tinggi dalam upaya penanganan harimau.
“Lakukan upaya cepat dan akurat dalam misi penanganan ini supaya tidak timbul korban baru karena sampai saat ini sudah ada empat korban. Dua orang meninggal dunia, satu orang selamat dan satu lagi luka serius,” katanya.
Ia menjelaskan pihak Polres Lampung Barat juga akan membantu penuh pengamanan tim dalam misi menangkap harimau sumatera yang telah meresahkan warga di Lampung Barat.
Salah satu perwakilan dari Tim Rescue Harimau TSI mengatakan pihaknya akan berjuang penuh dalam penanganan konflik harimau dengan manusia di Lampung Barat.
Menurutnya, Tim Rescue TSI pernah menangani beberapa konflik manusia dengan harimau. Dan salah satu dari mereka dulu pernah menangani konflik harimau dengan manusia di Talang 5 dan kebun tebu Sumber Jaya.
Dalam melakukan upaya penangkapan harimau tersebut tim telah menyiapkan trik khusus salah satunya dengan membuat box trab atau kandang jebak secara alami yang terbuat dari papan atau dibuat senatural mungkin.
Menurutnya metode kandang jebak menggunakan besi kurang efektif karena naluri harimau tidak mau memasuki kandang yang terbuat dari bahan besi atau logam. Selain itu, mereka akan melakukan penembakan bius jika dimungkinkan tentunya dengan perhitungan yang matang.
Selama tim menjalankan misi tersebut akan dibantu dengan tim satgas yang telah dibentuk. Tim dari Taman Safari menghimbau kepada masyarakat sementara waktu untuk bekerja sama mensterilkan lokasi yang menjadi zona teritori dari harimau yang memakan korban di wilayah Suoh.
“Semoga dengan kedatangan Tim Rescue dari Taman Safari Indonesia dapat segera menangkap harimau tersebut sehingga masyarakat dapat beraktifitas seperti sediakala,” ujarnya.
Untuk diketahui Tim datang ke Polres Lampung Barat bersama dengan tim satgas yang sebelumnya sudah menangani harimau yang memakan korban di Suoh diantaranya BKSDA Bengkulu-Lampung dan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Sumber: Antara
(Yar/P1)