LAMPUNG77.com – Seoramg pria ditemukan tewas tenggelam saat belerja membersihkan kolam ikan di Pekon Padang Rejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (7/5/2024.
Korban diketahui bernama Suparno (48), warga Pekon Padang Rejo, Pagelaran, Pringsewu. Jasad korban ditemukan istri dan pemilik kolam ikan tersebut.
Informasi yang diperoleh, penemuan jasad korban bermula pada sekitar pukul 14.30 WIB saat saksi bernama Sri Utati yang merupakan pemilik kolam hendak mengantarkan makanan ringan ke kolam tempat korban bekerja. Namun, saat itu saksi tidak melihat keberadaan korban.
Sri Utati pun lantas mencarinya ke rumah korban. Namun, istri korban bernama Sudirah memgatakan suaminya sudah berangkat ke kolam sejak pukul 13.00 WIB.
Sudirah bersama saksi Sri Utati pun kemudian kembali ke kolam untuk mencari korban. Saat berada di area kolam, keduanya menemukan topi korban mengapung di kolam.
Setelah dilakukan pencarian, Sudirah kemudian menemukan tubuh suaminya dalam posisi tidak bergerak tenggelam di kolam.
Sudirah dan Sri Utati lantas bersama-sama mengevakuasi korban dari kolam. Saat ditemukan, korban diduga sudah tidak bernyawa dengan dalam kondisi kaku dan tubuhnya pucat membiru.
Kapolsek Pagelaran AKP Hasbulloh saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut Hasbulloh pihaknya menerima laporan terkait peritiwa itu pada sekitar pukul 15.00 WIB. Ia lalu langsung menerjunkan sejumlah personel untuk mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.
Kapolsek mengungkapkan kolam ikan tempat korban ditemukan tenggelam itu memiliki kedalaman berkisar 1,5 meter – 2 meter. Saat petugas datang, jasad korban sudah dievakuasi warga ke rumah duka yang tidak jauh dari TKP.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Kapolsek menduga penyebab meninggalnya korban akibat terpeleset saat membersihkan dinding kolam lalu tercebur dan tenggelam.
Hal itu dikuatkan dari hasil Olah TKP, Identifikasi dan pemeriksaan jenazah yang dilakukan kepolisian dan tenaga medis dari puskesmas Bumiratu. Hasilnya, di tubuh korban tidak ditemukan luka atau tanda bekas kekerasan.
Selain itu berdasarkan keterangan istrinya, korban selama ini tidak bisa berenang dan memiliki riwayat sakit epilepsi yang belakang ini sering kambuh.
“Penyelidikan masih berjalan. Namun kami menduga sebab meninggalnya korban murni karena musibah tenggelam dan tidak ada unsur tindak pidana,” jelasnya.
Ia menambahkan jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga korban menyatakan sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan proses autopsi.
Baca Juga: Jatuh ke Irigasi Saat Pergi Mengaji, Anak 6 Tahun di Lamteng Meninggal Dunia
(Yar/P1)