LAMPUNG77.COM – Chair of International Union for Conservation of Nature (IUCN) SSC Asian Wild Cattle Specialist Group, James Burton menilai kandang harimau Lembah Hijau Lampung siap untuk melakukan breeding atau pengembangbiakan harimau.
Hal tersebut diungkapkan James Burton saat berkunjung ke Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau Lampung, pada Jumat (31/3/2023).
Kunjungan James Burton itu dalam rangka tindaklanjut dan percepatan implementasi rekomendasi Global Species Management Plan (GSMP) terkait breeding Harimau Sumatera Kyai Batua di Lembah Hijau dengan Harimau Betina bernama dan Dadih dari Taman Satwa Sawahlunto, Sumatera Barat.
Turut hadir dalam kunjungan itu yakni Ketua Bidang Edukasi dan Pelatihan PKBSI Dr. Ligaya ITA Tumbelaka, serta Kepala Seksi Wilayah (SKW) III Lampung BKSDA Bengkulu, Djoko Susilo. Kedatangan mereka diterima langsung Komisaris Lembah Hijau, M. Irwan Nasution.
“Ada program (GSMP) 3 tahun ke depan tambah breeding untuk harimau sumatera. Dan ada banyak LK di Sumatera seperti Lembah Hijau, ada harimau dari alam yang lebih penting untuk breeding cepat,” kata James.
James Burton menilai kandang harimau di LK Lembah Hijau Lampung bagus dan memenuhi persyaratan untuk breeding harimau.
“(Kandang harimau) bagus. Lembah hijau sudah siap untuk breeding disini,” kata James Burton.
“Kandang di depan luas, bagus untuk enrichment. Di belakang juga ada 4 kandang dan kalau (harimau) sudah beranak, sudah siap untuk 2-3 tahun ke depan,” pungkas James Burton.
Untuk diketahui, LK Lembah Hijau memiliki kandang harimau sudah sejak sekitar delapan tahun lalu. Kandang harimau di LK ini memiliki tingkat keamanan ekstra, ada CCTV dan dinding temboknya pun menjulang tinggi.
Total luas kandang harimau di Lembah Hijau Lampung ini yakni 30×45 meter, terdiri dari kandang peraga berukuran 30×30 meter. Kemudian, terdapat 4 kandang tidur, 3 kandang jemur, 1 kandang lahir, 1 kandang jepit untuk perawatan dan pengobatan, serta ruang keeper.
Selain itu, di dalam areal kandang perdaga juga terdapat kolam berukuran 10×30 meter yang bisa dimanfaatkan Harimau untuk berenang. Di areal kandang harimau ini juga ditanami banyak pohon-pohon rindang sehingga suasananya nyaris serupa seperti di alam atau hutan.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) jantan bernama Kyai Batua yang kini berada di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau Lampung akan dikawinkan dengan Harimau Sumatera Betina bernama Dadih asal Taman Satwa Sawahlunto, Sumatera Barat.
Rencana breeding Harimau Sumatera Batua dan Dadih ini merupakan salah satu rekomendasi ke-3 GSMP yang telah disampaikan Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) ke Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dr. Ligaya ITA Tumbelaka mengatakan upaya percepatan program GSMP yang dimaksud adalah bagaimana Lembaga Konservasi (LK) bisa meningkatkan kelahiran anakan Harimau Sumatera.
“Kita upayakan melihat ilmiahnya, bagaimana menjodohkan harimau-harimau yang ada di beberapa LK untuk bisa nantinya disepakati tukar menukar tempat supaya percepatan perkawinan secara terkontrol,” kata Ligaya, saat diwawancarai disela-sela kunjungan ke Lembah Hijau Lampung, Jumat (31/3/2023).
Berdasarkan rekomendasi program GSMP, Ligaya mengatakan Harimau Sumatera Batua yang kini berusia sekitar 9 tahun akan dikawinkan dengan harimau sumatera betina bernama Dadih berusia 4 tahun dari Taman Satwa Sawahlunto.
“(Kondisi Harimau Batua) sangat-sangat baik. Percepatannya sekarang ini kita minta tolong Harimau Batua dapat dikasih Dadih dari Sawahlunto. Istilahnya darah muda karena Dadih baru umur 4 tahun. Untuk betina, usia 4-5 tahun itu sudah bisa kawin,” ujar Ligaya.
Baca Juga: Harimau Batua di Lembah Hijau Akan Dikawinkan dengan Dadih Asal Sawahlunto
(Yar/P1)