LAMPUNG77.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi melanda wilayah Lampung pada hari ini, Rabu 18 Juni 2025.
BMKG memberikan peringatan dini dan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi di Lampung pada pagi, siang, sore, malam, dan dini hari.
“Peringatan Dini: Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir dan/atau angin kencang pada pagi hari di wilayah Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Mesuji, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran. Lalu, siang dan sore hari di Lampung Barat, Tanggamus, Pesisr Barat, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Metro, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji, Lampung Utara,” tulis Prakirawan BMKG Lampung, dalam keterangannya.
“Kemudian, pada malam hari di wilayah Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Lampung Utara, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat. Serta, dini hari di Lampung Selatan, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Timur,” lanjut keterangan tersebut.
Berikut selengkapnya prakiraan cuaca di wilayah Lampung pada hari ini, Rabu 18 Juni 2025 bersumber dari BMKG Lampung:
– Pagi hari: Diprakirakan berawan, Berpotensi hujan di wilayah Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Mesuji, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran.
– Siang dan sore hari: Berpotensi hujan di sebagian besar wilayah Lampung.
– Malam hari: Berpotensi hujan di sebagian besar wilayah Lampung.
– Dini hari: Diprakirakan berawan. Berpotensi hujan di wilayah Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Pesawaran, Pesisir Barat, Tanggamus.
– Suhu udara: Secara umum berkisar antara 23,0 °C – 33,0 °C kecuali wilayah Lampung bagian barat suhu udara berkisar 20,0 °C – 31,0 °C.
– Kelembapan udara: Secara umum berkisar antara 55% – 100%.
– Secara umum angin bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan 5 – 18 knots (8 – 33 Km/Jam).
Baca Juga: Fenomena Kemarau Basah Landa Lampung, Sampai Kapan?
(Yar/P1)