LAMPUNG77.com – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyebutkan perkembangan teknologi, termasuk AI (Artificial Intelligence), telah mengubah lanskap kerja jurnalistik.
Namun, Mirza –sapaan Rahmat Mirzani Djausal– menilai bahwa integritas wartawan tetap menjadi unsur yang tak tergantikan oleh teknologi.
Demikian disampaikan Mirza saat membuka Pekan Pendidikan Wartawan Lampung yang digelar di Aula Lantai 3 Balai Wartawan H. Solfian Akhmad, Kantor PWI Lampung, Senin (17/11/2025).
Kegiatan tersebut diawali dengan diskusi bertema “Uji Integritas Wartawan di Tengah Arus Kecerdasan Buatan (AI)”. Kegiatan ini di antaranya dihadiri Ketua PWI Pusat, Akhmad Munir; Ketua DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Giri Akbar; serta pimpinan organisasi pers, PWI kabupaten/kota, pimpinan media, serta wartawan dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur Lampung memulai dengan menyampaikan gambaran kondisi ekonomi Lampung. Ia menyebut Lampung kini menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Sumatera dan memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 483 triliun pada 2024. Dari jumlah itu, hanya sekitar Rp 32 triliun atau 6 persen yang bersumber dari APBN dan APBD.
Baca Juga: Cargill Resmikan Lampung Refinery Sawit Senilai Rp 3,3 Triliun, Pertama di Indonesia!
“Setengahnya lagi untuk gaji. Jadi uang negara itu sebenarnya hanya menyumbang sekitar tiga persen dari total kapasitas ekonomi,” kata Gubernur.
Gubernur menjelaskan bahwa sektor pertanian masih menjadi penopang utama, mencapai 26 persen dari perekonomian. Nilainya diperkirakan lebih dari Rp 150 triliun, dari komoditas seperti padi, jagung, tebu, sawit, karet, hingga singkong.
Menurutnya, Lampung memiliki peluang besar untuk melakukan lompatan ekonomi melalui hilirisasi, terutama di komoditas kopi dan jagung. Ia mencontohkan bahwa kopi yang selama puluhan tahun diekspor dalam bentuk green bean semestinya dapat diolah lebih lanjut di dalam negeri.
“Kalau seluruh kopi Lampung diolah, nilainya bisa naik dari Rp 12 triliun menjadi Rp 120 triliun. Satu hektar kopi yang saat ini menghasilkan sekitar Rp 80 juta, kalau diolah sampai siap saji bisa mencapai Rp 1,2 miliar,” jelasnya.
Gubernur juga menyebut peningkatan ekonomi akan membuka peluang yang lebih luas, termasuk bagi sektor media. Pertumbuhan perdagangan dan konsumsi dinilainya sangat berkaitan dengan bisnis informasi dan periklanan.
Ia juga menekankan peran media dalam menarik investasi ke Lampung. Menurutnya, investor akan menilai stabilitas ekonomi dan sosial suatu daerah melalui pemberitaan media yang kemudian dibaca kembali melalui mesin pencarian dan teknologi AI.
“Ketika investor mencari informasi Lampung, referensi pertama mereka adalah media. Karena itu, integritas dan kualitas pemberitaan sangat menentukan citra daerah,” katanya.
Mirza juga mengungkapkan bahwa hasil survei terbaru menunjukkan bahwa masyarakat Lampung kini lebih banyak membaca media online lokal dibanding media nasional.
“Ini bukti media lokal semakin dipercaya publik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mirza juga mendukung usulan PWI Lampung dan PWI Pusat agar Lampung menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) dan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) 2027. Gubernur bahkan menyatakan siap menyiapkan kawasan Kota Baru sebagai pusat pelatihan wartawan nasional.
Baca Juga: Ramahnya Cagub-Cawagub Lampung Mirza-Jihan Salami Semua Wartawan di Acara Gathering
Profesionalitas Wartawan di Tengah Disrupsi Teknologi
Ketua PWI Pusat, Akhmad Munir, dalam sambutannya menegaskan bahwa Pekan Pendidikan Wartawan merupakan ikhtiar menjaga marwah, martabat, dan profesionalitas wartawan di tengah gelombang disrupsi teknologi. Menurutnya, PWI sejak awal kelahirannya memiliki DNA perjuangan.
“PWI lahir bukan sekadar menyatukan wartawan, tetapi bagian dari perjuangan bangsa,” katanya.
Ia menyoroti fenomena post-truth, misinformasi, dan hoaks yang mengancam kualitas ruang publik. Menurutnya, Wartawan harus menjadi garda terdepan melawan informasi sesat.
Munir menegaskan integritas wartawan sedang diuji. Ia mengingatkan agar wartawan tidak terjebak pada budaya copy-paste dan penggunaan AI tanpa proses verifikasi lapangan.
“Wartawan sejati mensucikan fakta melalui observasi langsung,” ujarnya mengutip pesan almarhum Jakob Oetama.
Munir dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan dukungan penuh rencana Lampung menjadi tuan rumah HPN dan Porwanas 2027. Ia menyebut Lampung memiliki kesiapan yang kuat berkat dukungan pemerintah daerah.
Sementara itu, Ketua PWI Lampung Wira Hadikusuma dalam laporannya menegaskan Pekan Pendidikan Wartawan menjadi upaya memperkuat kapasitas dan integritas wartawan lokal di tengah tekanan industri media.
Wira menyebut pesatnya perkembangan platform digital membuat pendapatan iklan media menyusut signifikan, sehingga peningkatan kualitas SDM menjadi kunci bertahan.
Menurut Wira, kegiatan pekan pendidikan wartawan dirancang tidak hanya sebagai pelatihan teknis, tetapi juga penguatan nilai dan etika profesi agar wartawan tidak kehilangan jati diri di tengah penetrasi AI.
Baca Juga: FGD Hari Sumpah Pemuda, Ketua PDIP Lampung Sudin Ingatkan Peran Pemuda di Era Disrupsi
(Yar/P1)




