LAMPUNG77.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan 7 wilayah Lampung memasuki awal musim kemarau pada Mei 2025.
“Prakiraan awal musim kemarau pada Mei 2025 terjadi di Bandar Lampung, Metro, Lampung Timur, Tulang Bawang, Mesuji, Tanggamus, dan Way Kanan,” kata Rudi Harianto, Koordinator Data dan Informasi BMKG Lampung, dalam keterangannya saat dihubungi Lampung77.com, Jumat (2/5/2025).
Rudi mengungkapkan bahwa berdasarkan peta prediksi awal musim kemarau tahun 2025, wilayah Lampung akan memasuki musim kemarau mulai dasarian III bulan April hingga dasarian II Bulan Juni.
Itu artinya, kata Rudi, fase pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau masih akan terjadi di sejumlah wilayah Lampung hingga Mei 2025.
“Pada periode ini, perubahan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, petir, angin kencang, puting beliung, dan bahkan hujan es, masih berpotensi sering terjadi,” ujarnya.
Baca Juga: Banjir Landa Panjang Bandar Lampung
“Jadi, meskipun musim hujan akan segera berakhir, hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat masih bisa terjadi selama fase pancaroba,” lanjutnya.
Rudi menambahkan bahwa prakiraan curah hujan di wilayah Lampung pada Bulan Mei 2025, secara umum berkisar 51-300 m/bulan atau dalam kriteria rendah dengan sifat hujan bawah normal hingga atas normal.
Imbauan BMKG
Berikut ini imbauan BMKG kepada masyarakat dalam menghadapi masa pancaroba dan musim kemarau:
Menghadapi masa pancaroba
1. Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem.
2. Menjaga kesehatan dengan menghindari perubahan cuaca yang cepat.
3. Menggunakan perangkat pelindung dari dari terik matahari atau hujan seperti payung, topi, atau jas hujan.
4. Waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor.
5. Mengupdate informasi dan peringatan dini cuaca yang dikeluarkan oleh otoritas resmi BMKG.
Menghadapi Musim Kemarau
1. Di sektor pertanian, para petani diimbau menyesuaikan jadwal tanam berdasarkan prediksi awal musim kemarau di masing-masing daerah. Pemilihan varietas tanaman tahan kering, serta pengelolaan air yang lebih efisien.
2. Sektor kebencanaan diminta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di daerah-daerah rawan.
3. Pihak pengelola sumber daya air dan energi seperti PLTA dan jaringan irigasi juga diminta melakukan pengelolaan air secara bijak demi menjamin kebutuhan masyarakat selama musim kemarau.
Baca Juga: Lampung Masuki Pancaroba April 2025, Waspada Cuaca Ekstrem, Simak Imbauan BMKG
(Yar/P1)