12 Tahun Bekerja di Hongkong, PMI Asal Lampung Timur Meninggal Dunia
- account_circle Andono
- calendar_month Ming, 27 Okt 2024

Jenazah Sri Ningsih, PMI asal Lampung Timur yang meninggal dunia di Hongkong tiba di rumah duka. (Foto: Andono)
LAMPUNG77.com – Bekerja selama 12 tahun sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Hongkong, Sri Ningsih (47), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lampung Timur meninggal dunia.
Jenazah tiba di kampung halamannya di Simpang Gedung Besar, Desa Jepara, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Sabtu (26/10/2024) malam, pukul 22.00 WIB.
Isak tangis sanak keluarga beserta tetangga pun tak terbendung saat jenazah tiba di rumah duka. Jenazah dibawa dengan mobil ambulans dan diantar petugas Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa Sri Ningsih meninggal dunia lantaran sakit Metastatik Uterine Tumor.
Sri Ningsih sempat selama satu bulan dirawat di Princess Margaret Hospital. Namun, ia kemudian meninggal dunia pada 11 Oktober 2024.
“Sri Ningsih bekerja sebagai ART di Hongkong secara legal. Saat sakit, pihak majikanpun bertanggung jawab saat dirawat di rumah sakit dan langsung menghubungi keluarga,” ungkap Ahmad Fauzi, yang turut mengantarkan jenazah ke rumah duka.
Menurut Ahmad Fauzi, semua hak sisa gaji selama korban bekerja sebesar Rp 105 Juta juga telah diserahkan kepada pihak keluarga. Selanjutnya pihaknya akan memperjuangkan hak Sri Ningsih terkait BPJS Ketenaga Kerjaan.
“Info terakhir, Sri Ningsih terdaftar dalam BPJS Ketenaga Kerjaan. Nanti akan kami telusuri kembali, jika benar kita akan perjuangkan haknya tersebut agar bisa diterima oleh ahli warisnya,” ujarnya.
Dari informasi keluarga, Sri Ningsih telah menjadi PMI selama 12 tahun. Sebelum meninggal, dia hanya sekali pulang ke kampung halamannya.
Sejak bercerai dengan suaminya, Sri Ningsih menjadi tulang punggung keluarga dan menghidupi ketiga anaknya dengan menjadi PMI di Hongkong.
(And/P1)
- Penulis: Andono