LAMPUNG77.com – Seorang emak-emak ditangkap polisi karena diduga menipu Agen BRILink di Kampung Bumi Nabung Utara, Kecamatan Bumi Nabung, Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku berinisial SS (36) itu menipu Agen BRILink dengan modus meninggalkan dompet dan sebungkus roti.
Kapolsek Rumbia Iptu Hairil Rizal mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit, menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/12/2023). Kejadian itu bermula saat pelaku meminta ditransfer uang senilai Rp 700 ribu oleh korban Maya Damayanti, karyawan BRILink.
Baca Juga: Pembunuh Ibu Muda di Tanggamus Ditangkap, Pelaku Sempat Takziah dan Bantu Urus Jenazah
Setelah pengiriman berhasil, pelaku yang merupakan warga Kampung Tanjung Harapan, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, itu kemudian beralasan hendak pergi sebentar.
“Dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih dan mengenakan topi coklat muda, emak emak itupun pergi meninggalkan dompet serta sebungkus roti di etalase seolah menjadi jaminan untuk korban,” kata Kapolsek, dalam keterangannya, Sabtu (23/12/2023).
Menurut Kapolsek, saat itu pelaku meyakinkan korban bahwa semua uangnya ada di dalam dompet dan dia berjanji akan kembali.
Namun, pelaku ternyata tak kunjung kembali. Korban pun kemudian sadar telah ditipu oleh pelaku.
“Jadi, setelah dompet dibuka, isinya hanya uang receh pecahan Rp 2.000 sebanyak 4 lembar, dan pecahan RP 1.000 1 lembar,” ujar Kapolsek.
Atas kejadian tersebut, korban kemudian melaporkan ke Polsek Rumbia. Berdasarkan laporan itu, pelaku SS akhirnya berhasil diamankan polisi pada Kamis (21/12/2023).
Saat ini, pelaku berikut barang bukti berupa selembar struk bukti transaksi sebesar Rp 700 ribu, 1 buah dompet warna hitam, uang senilai Rp 9 ribu serta roti yang ditinggalkan oleh pelaku telah diamankan di Mapolsek Rumbia guna pengembangan lebih lanjut.
“Emak-emak tersebut dijerat kasus penipuan pasal 378 KUHPidana. Ancaman hukuman 4 tahun penjara,” pungkasnya.
Baca Juga: Tipu-tipu Ibu Muda di Lampung Bermodus Janjikan Pekerjaan, 44 Orang Jadi Korban
(Yar/P1)