LAMPUNG77.COM – Sekelompok gajah liar yang dikenal ‘Kawanan Citra’ berjumlah 10 ekor kembali masuk ke area perkebunan warga Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, sejak Minggu (30/7/2023) lalu hingga sekarang.
Akibat masuknya gajah-gajah liar tersebut, sekitar 6 hektare tanaman berbagai jenis di area perkebunan tersebut rusak. Warga pekon setempat juga setiap malam harus berjaga untuk menghalau kawanan gajah tersebut.
Guna mengetahui kondisi di lapangan, Jajaran Polres Tanggamus melalui Kabag Ops AKP Sarwani, Kasat Samapta AKP Budi Harto, dan Kasi Humas Iptu M. Yusuf, serta sejumlah personel mendatangi lokasi masuknya kawanan gajah liar tersebut.
Baca Juga: Soal Harimau Sumatera Mangsa Ternak di Lampung Barat, Ini Kata BKSDA
Tim didampingi warga setempat meninjau satu persatu jalan masuk gajah dan kerusakan yang ditimbulkan. Bahkan, warga setempat menunjukan alat-alat penghalau gajah hingga rumah pohon tempat warga memantau gajah.
Kasi Humas Iptu M. Yusuf mengatakan, pihaknya mendatangi lokasi atas informasi masyarakat adanya gajah liar masuk ke perkebunan warga. diketahui bahwa area tersebut merupakan perbatasan hutan kawasan dan tanah marga.
Baca Juga: Warga yang Diserang Gajah Liar di Lampung Timur Meninggal Dunia
Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, berdasarkan informasi dari warga setempat, ada sekitar 6 hektare tanaman yang rusak.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya kerusakan tanaman,” kata Iptu M. Yusuf mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra, dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).
“Menurut warga ada 6 hektare tanaman yang rusak berupa palawija maupun tanaman petai dan sebagainya,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dusun 03, Tumpak Bayur Pekon Sedayu, Semaka, Tanggamus, Sutris menyebutkan kawanan gajah liar mulai masuk sejak 27 Juli 2023 lalu.
“Untuk kerugian warga sekitar 5-6 hektare tanaman rusak diantaranya jenis tanaman alpukat, petai, durian, jagung dan singkong,” kata Sutris.
Sutris mengungkapkan pengusiran awal gajah-gajah liar itu dilakukan dengan menggunakan petasan dan juga obor.
“Untuk sekarang informasinya gajah sudah masuk kembali ke kawasan pemerihan,” ujarnya.
Sutris berharap adanya perhatian pemerintah terhadap nasib para petani di wilayah setempat yang terdampak akibat banyaknya tanaman rusak akibat masuknya gajah-gajah liar ke area perkebunan tersebut.
Baca Juga: Melihat Sejarah Jejak Perlintasan Gajah di Lampung
(Yar/P1)