Dasaad juga menyebutkan banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang dulu sempat ada. Namun, ada sebuah peristiwa yang kemudian membuat peninggalan tersebut hilang.
“Salah satunya di dalam menara itu ada tempat wadah air minum yang tak pernah basi untuk para musafir yang datang ke masjid itu pada zamannya,” ujarnya.
Menurutnya, Masjid Jami’ Al Mujahidin merupakan peninggalan para tokoh Islam dan tokoh kampung terdahulu. Tidak jauh dari lokasi masjid, terdapat keberadaan sebuah makam seorang Habib. Warga setempat mengenalnya dengan nama Sunan Kutub.
Makam tersebut adalah makam AlHabib Husain Bin Utsman Alaidrus. Anak darI Habib Utsman, ibunya merupakan keturunan asli suku Lampung dan ayahnya seorang Dzurriyah atau keturunan dari salah satu cucu Rasulullah.
Ia menceritakan, AlHabib Husain Bin Utsman Alaidrus adalah tokoh ulama yang merupakan tonggak pesatnya ajaran Islam di Kampung Labuhan Maringgai pada masa itu.
Makam AlHabib Husain banyak dikenal oleh masyarakat di Kabupaten Lampung Timur. Bahkan, kerap pula dikunjungi para peziarah hingga dari Pulau Jawa, terutama pada hari-hari besar Islam.
Sementara itu, JFU Pelaksana bagian Bimas Islam Kemenag Kabupaten Lampung Timur, Edy Susanto dalam keteranganya mengatakan bahwa Masjid Jami’ Al Mujahidin di Kecamatan Labuhan Maringgai ini salah satu Masjid tertua di Lampung Timur.
Namun, menurut Edy, hingga saat ini Kemenag Lampung Timur belum secara pasti sampai pada penetepan SK bahwa Masjid Jami’ Al Mujahidin tersebut sebagai masjid tertua yang mempunyai nilai sejarah Islam yang ada di Kabupaten Lampung Timur.
Baca Juga: 7 Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadan
(Andono/Yar/P1)