LAMPUNG77.com – Imbas limbah minyak yang mencemari Pantai Lampung Timur membuat nelayan setempat menjerit. Selain pendapatan turun drastis, mereka juga berkeluh kesah banyak jaring yang rusak.
Limbah berwarna hitam pekat yang mencemari laut dan bibir Pantai Pesisir Lampung Timur itu merupakan dampak dari kebocoran eksplorasi minyak bumi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore Southeast Sumatera (OSES).
Pencemaran limbah minyak ini terjadi di Perairan Laut dan Pantai Lampung Timur selama beberapa hari dan mengakibatkan hasil tangkap nelayan menurun.
“Penghasilan menurun drastis, jaring terkena limbah gumpalan hitam susah dibersihkan dan rusak,” kata Sanipah (48), nelayan jaring Desa Muara Gading Mas, Lampung Timur, seperti dikutip dari Lampung77.id –jaringan Lampung77.com, Kamis (21/7/2022).
Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lampung Timur, Ahmad Alfian menyebutkan imbas dari limbah tersebut berdampak kepada ratusan nelayan di Pesisir Lampung Timur.
“Sudah ratusan nelayan mengadu ke kantor HNSI dengan masalah yang sama, yakni limbah (minyak) itu,” kata Ahmad Alfian.
Menurut Alfian, perusahaan migas tersebut harus bertanggung jawab dan wajib memberikan kompensasi kepada nelayan di Pesisir Lampung Timur.
Alfian juga menyebutkan bahwa para nelayan mengkhawatirkan dampak pencemaran tersebut bisa berkepanjangan. Meskipun, saat ini pihak perusahaan telah berusaha melakukan upaya pembersihan di areal yang terkena limbah.
Selain itu, perwakilan nelayan Lampung Timur ini juga meminta agar pihak PHE OSES dapat menyampaikan hasil identifikasi dampak pencemaran limbah minyak tersebut secara transparan kepada nelayan dan publik.
“Saya minta perusahaan melakukan konferensi pers, apa penyebab dan akibat dari pencemaran itu nantinya agar nelayan tak dilanda kekhawatiran,” ujarnya.
Menurutnya, pencemaran tersebut sudah berulang kali terjadi setiap tahunnya. Sedangkan laut Lampung Timur merupakan mata pencaharian bagi ribuan warga nelayan di wilayah pesisir setempat.
Baca Juga: Tercemar Limbah, Pesisir Pantai Panjang Bandar Lampung Berwarna Hitam Pekat
Diberitakan sebelumnya, limbah berwarna hitam pekat seperti minyak mentah mencemari laut dan bibir pantai Pesisir Lampung Timur. Limbah tersebut merupakan dampak dari kebocoran eksplorasi minyak bumi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore Southeast Sumatera (OSES) di lepas Pantai Lampung Timur.
Para nelayan dan warga di sekitar Pantai Lampung Timur menyebutkan limbah minyak itu sudah terlihat di lautan sejak 4 hari lalu. Sedangkan di bibir pantai diketahui sejak 2 hari terakhir.
“Di bibir pantai Desa Muara Gading Mas, limbah minyak nampak sudah 2 hari ini dan masih dilakukan pembersihan oleh para tim pengelola,” kata Tarmidi, pengelola Pantai Kerang Mas, Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Jumat (15/7/2022) lalu.
Head of Comrel & CID PHE OSES, Indra Darmawan, saat ditemui di Kantor Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Jumat (15/7/2022), mengatakan guna menindaklanjuti penemuan ceceran minyak pada permukaan laut di jalur pipa bawah laut KRIB-CINP itu, PHE OSES telah responsif melakukan penanganan sumber kebocoran dan pembersihan (oil spill combat) di perairan area anjungan KRIB.
Baca Juga: Kebocoran Eksplorasi Minyak Pertamina Hulu Energi OSES Cemari Pantai Lampung Timur
(And/Yar/P1)