Lampung77.com – Status Gunung Anak Krakatau naik dari Waspada atau Level II menjadi Siaga atau Level III mulai Minggu (24/4/2022) pukul 18.00 WIB.
Peningkatan status gunung berapi di Provinsi Lampung ini sehubungan dengan meningkatnya aktivitas sejak beberapa hari terakhir.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suardi, saat dihubungi Lampung77.com, tadi malam, membenarkan status Gunung Anak Krakatau kini naik menjadi Siaga atau Level III.
“Iya (Gunung Anak Krakatau naik status Siaga atau Level III) mulai hari ini, 24 April 2022, pukul 18.00 WIb,” kata Andi.
Andi mengatakan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau meningkat sejak Jumat (22/4/2022) lalu. Ia menyebut, erupsi gunung berapi itu masih terus terjadi sampai saat ini.
“(Peningkatan aktivitas) erupsi terjadi sejak Jumat, 22 April 2022 dan sampai sekarang masih terus terjadi,” ujar Andi.
“Sampai sekarang erupsi masih berlangsung. Abunya berwarna kelabu sampai hitam. Tingga abu vulkanik maksimal pada hari ini sampai 3.000 meter,” lanjutnya.
Andi mengatakan erupsi abu vulkanik Gunung Anak Krakatau sempat tersebar hingga ke Banten dan Pulau Sebesi, Lampung Selatan.
“Kemarin malam (sebaran abu vulkanik) sampai ke Banten, kalau hari ini itu sampai Pulau Sebesi,” jelasnya.
Dengan adanya peningkatan status Gunung Anak Krakatau menjadi Siaga atau Level III, kata Andi, saat ini masyarakat atau wisatawan diminta agar tidak mendekat ke kawah Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.
“Masyarakat, nelayan, maupun wisatawan saat ini diimbau supaya tidak mendekat Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer. Kalau sebelumnya saat masih level II atau Waspada itu 2 kilometer, tapi sekarang (status Siaga atau Level III) diperluas menjadi 5 kilometer,” ungkapnya.
Andi meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Menurut Andi, tinggi Gunung Anak Krakatau saat ini yakni 157 meter diatas permukaan laut (mdpl).
“Inikan (Gunung Anak Krakatau) lebih kepada pasca membangun tubuhnya. Cuma untuk bahaya langsung nggak, relatif kecil kemungkinannya. Cuma waspada debu-debu vulkanik apabila terbawa angin dan masyarakat kami imbau membawa masker,” ujarnya.
“Kami juga imbau kepada masyarakat agar harap tenang, tidak perlu panik. Jangan termakan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Bila butuh informasi bisa ditanyakan ke BPBD setempat,” pungkasnya.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Sementara itu, dilihat Lampung77.com di situs magma.esdm.go.id, disebutkan bahwa kegempaan Gunung Anak Krakatau selama periode 1-24 April 2022 ditandai dengan terekamnya 21 kali gempa Letusan, 155 kali gempa Hembusan, 14 kali Harmonik, 121 kali gempa Low Frequency, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 38 kali gempa Vulkanik Dalam.
Kemudian, Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 – 55 mm (dominan 50mm) serta terekam 2 kali gempa Tektonik Lokal, 6 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 gempa Terasa dengan skala I MMI.
Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022.
Pengukuran deformasi dengan menggunakan Tilmeter yang dipasang di Stasiun Tanjung menunjukkan fluktuasi komponen X (tangensial) dan Y (radial). Inflasi pada tubuh Gunung Anak Krakatau teramati sejak tanggal 18 April 2022 dan sedikit mulai intens teramati sejak tanggal 22 April 2022.
Sementara itu, aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menerus menjadi tipe strombolian menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar pada tanggal 17 April 2022.
Pada tanggal 23 April 2022 sekitar pukul 12:19 WIB, teramati lava mengalir dan masuk ke laut. Hasil estimasi energi seismik saat ini teramati meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo Tremor menerus dan semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus. Peningkatan ini diikuti pula dengan hasil pengukuran deformasi yang menunjukkan fluktuasi pola inflasi dan deflasi.
“Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat aktivitas Gunung Anak Kraktau dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB,” tulis keterangan dalam situs Kementerian ESDM ini.
Baca Juga: Pasca Longsor-Tsunami 2018, Tinggi Gunung Anak Krakatau Kini 157 Mdpl
(Yar/P1)