LAMPUNG77.com – Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Lampung, Yuliana Gunawan, mengungkapkan 4 strategi yang dilakukan guna terus memacu pertumbuhan sektor properti di Lampung.
Yuliana awalnya menuturkan bahwa perkembangan sektor properti di Lampung saat ini menunjukkan tren yang positif, khususnya pada segmen rumah tapak tipe kecil.
Menurutnya, data Bank Indonesia menunjukkan penjualan rumah tumbuh 21,75% (YoY) pada kuartal I 2025. Sedangkan kenaikan harga properti residensial tercatat stabil di 1,07%.
Adaun faktor pendorong utama laju positif sektor properti tersebut adalah pertumbuhan ekonomi Lampung yang mencapai 5,47% berdasarkan data BPS, kemudian inflasi rendah (2,12%). Serta, kepercayaan konsumen yang tinggi (IKK 140, tertinggi dalam 5 tahun menurut BI).
Yuliana juga menyebut bahwa tingkat daya beli masyarakat terhadap perumahan meningkat, terutama untuk rumah dengan harga terjangkau di bawah Rp 2 miliar.
Sejumlah faktor yang memengaruhi daya beli masyarakat tersebut disebutnya antara lain pertumbuhan ekonomi daerah yang stabil. Kemudian, naiknya Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5%. Lalu, insentif dari pemerintah seperti PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan peningkatan kuota FLPP hingga 200.000 unit secara nasional. Selain itu, juga adanya
Skema pembiayaan utama melalui FLPP dan TAPERA, serta bantuan tambahan seperti SBUM.
“Namun, terdapat tantangan seperti keterbatasan akses KPR akibat kolektibilitas calon debitur yang terdampak pinjaman online (SLIK), serta pengaruh psikologis dari kondisi geopolitik global dan ketidakpastian ekonomi dunia,” kata Yuliana, kepada Lampung77.com, Kamis (10/7/2025).
Strategi REI Lampung
Dengan kondisi perkembangan sektor properti saat ini, Yuliana mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah langkah dan strategi agar pertumbuhan di sektor properti bisa tetap terjaga dan bahkan terus meningkat.
Menurut Yuliana REI Lampung merespons situasi pasar saat ini dengan fokus pada 4 hal yakni sebagai berikut:
1. Mendorong pembangunan rumah terjangkau yang sesuai dengan daya beli masyarakat.
2. Menjaga irama penjualan melalui expo properti lokal dan kolaborasi aktif dengan bank-bank besar seperti BTN, Mandiri, BSI, BRI, dan lainnya.
3. Berperan aktif dalam mendorong kepastian tata ruang dan perizinan di tingkat daerah, seiring dengan kebijakan baru dari Kementerian PKP.
4. Mendukung implementasi program nasional seperti 3 Juta Rumah dan memfasilitasi komunikasi antara pengembang dengan otoritas pembiayaan perumahan.
Baca Juga: Ketar-ketir Industri Hotel di Lampung, Pendapatan Anjlok dan Ancaman PHK!
(Yar/P1)