LAMPUNG77.com – Pedagang beras di Lampung kini tengah ketar-ketir. Penjualan mereka macet gegara harga mahal dan langka.
Pemilik Toko Beras Daffa, di Perumahan Bougenville, Way Hui, Lampung Selatan, Rozi menyebutkan sudah sepekan terakhir, harga beras baik medium maupun premium naik tinggi.
Ia menyebutkan harga beras medium saat ini menyentuh kisaran Rp 135.000 per 10 kg. Padahal, sebelumnya hanya sekitar Rp 125.000 per 10 kg. Begitu juga dengan harga beras premium mencapai Rp 155.000 – Rp 160.000 per 10 kg dari sebelumnya berada dikisaran Rp 150.000/kg.
“Sudah seminggu ini naiknya luar biasa. Untuk beras medium saja bahkan sudah lewat dari HET (harga eceran tertinggi). Harganya bahkan bisa lebih mahal lagi kalau warga belinya eceran per kilo,” kata Rozi, kepada Lampung77.com, Selasa (1/7/2025).
Ia mengatakan mahalnya harga beras saat ini tidak terlepas dari tingginya harga ditingkat penggilingan. Selain itu, persediaan barangnya pun terbatas alias langka.
“Saya beli di penggilingan di wilayah Pringsewu untuk beras medium itu sudah Rp 13.000/kg. Dihitung-dihitung modalnya saja sudah sekitar Rp 13.200/kg. Terus mau jual berapa lagi? Kasian juga sama pelanggan, mereka kadang ngeluh harganya mahal. Tapi mau gimana lagi, kami belinya juga sudah tinggi,” keluhnya.
“Selain harganya tinggi, barangnya juga susah didapat. Ini sudah dua hari stok beras di toko saya kosong. Penjualan macet, pesenan pelanggan jadi nggak kekirim,” lanjutnya.
Rozi mengatakan bahwa pelanggannya berasal dari sejumlah wilayah di Lampung Selatan dan Bandar Lampung seperti daerah Way Dadi, Jati Mulyo, Karang Anyar, hingga Kedamaian. Sebelumnya, dalam seminggu rata-rata ia bisa menjual 2-3 ton beras.
“Saya bingung juga ini, ada permintaan tapi stok barang kosong. Kalau modalnya gede mungkin masih bisa cari barang walaupun harga tinggi, tapi kalau modal pas-pasan begini bagaimana,” keluhnya.
Ia berharap pihak-pihak terkait dapat segera mengendalikan situasi seperti ini agar persediaan beras dapat kembali normal.
“Semoga bisa kembali norma, baik harga dan stok berasnya. Sehingga, kami pedagang bisa kembali berjualan dan masyarakat juga kan tidak semakin terbebani dengan harga yang mahal,” pungkasnya.
Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan Daerah, Truk Muatan Gabah ke Luar Lampung Disetop di Bakauheni
(Yar/P1)