LAMPUNG77.COM – Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengingatkan pemerintah soal kepastian anggaran bantuan sosial (bansos) pangan dalam bentuk beras kepada 21.535 keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan yakni dari Maret hingga Mei 2023.
“Apakah uangnya sudah siap atau belum? Untuk (bansos beras) yang 31 Maret sampai Mei itu. 31 Maret sudah lewat, hari ini tanggal 3 April. Yang saya maksudkan, uangnya sudah disiapkan belum? Jangan sampai nanti, begitu mau bayar Bulog uangnya hutang lagi, waktu nagihnya minta tanda tangan ini, persetujuan ini, persetujuan itu,” kata Sudin, dalam rapat kerja dengan Kepala Bapanas, Dirut Perum Bulog, Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Dirut PT RNI, seperti dilihat di YouTube Komisi IV DPR, Senin (3/4/2023).
“Planningnya pemerintah sangat bagus sekali. Rencana Presiden sangat baik sekali untuk masyarakat yang kita anggap kurang mampu. Tetapi, apakah keuangannya sudah siap?” lanjut Sudin.
Legislator asal Lampung ini mengingatkan jangan sampai apa yang terjadi dengan PT Pupuk Indonesia (PI), nantinya juga dialami Perum Bulog.
“Sedangkan ini seperti contohnya, Pemerintah kurang bayar dengan PI hampir Rp 16 triliun. Sementara pemerintah selalu ngototnya ke Kementerian Pertanian, mintanya supaya pupuk selalu ada, utangnya banyak belum dibayar. Yang Rp 15 triliun lebih sudah hampir selesai audit BPK-nya. Ini loh,” kata Sudin menegaskan.
“Jadi tolong nanti rapat sama Presiden, kalau ada Menteri Keuangan tanya, uangnya sudah siap belum? Jangan nanti Bulog suruh nombokin dulu, belinya dengan uang pinjaman Bulog, yang mana Bulog Ini, mohon maaf ini kalau saya sampaikan, kalau soal hutang, hutangnya sudah seleher ini, bunganya bunga komersial. Tolong tanyakan lagi pada rapat nanti,” lanjut Politisi PDI Perjuangan ini.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Beras di Lampung Masih Tinggi
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan bansos yang akan disalurkan sebanyak 640 ribu ton beras kepada 21.535 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Program bansos beras ini akan berlangsung pada 31 Maret hingga akhir Mei 2023.
“Jumlah beras yang diberikan sebanyak 10 kilogram (per KPM) selama tiga bulan, tiga kali, 31 Maret, April, Mei akhir. Total sekitar 640 ribu ton,” ujar Arief.
Arief menyebut stok beras yang ada saat ini yaitu sebanyak sekitar 200 ribu-an ton. Untuk kekurangan pasokan beras bansos tersebut, kata Arief, akan diperoleh dari penyerapan panen selama tiga bulan ke depan. Jika stoknya tidak cukup, maka akan dilakukan impor beras.
“Stoknya saat ini ada 200 ribuan ton, kekurangannya memang kita serap panen 3 bulan ini, kalau tidak ada salah satu dukungannya impor,” kata Arief.
“Kalau keuangannya, dengan kementerian keuangan sudah disampaikan dengan Pak Presiden, Menteri Keuangan dan Menteri Perekonomian,” pungkas Arief.
Baca Juga: Mentan-Dirjen Tak Hadir, Komisi IV DPR Tunda Rapat Soal Pangan
(Yar/P1)