LAMPUNG77.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau arus mudik pada masa libur Natal Tahun dan Tahun Baru (NAtaru) 2024 di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (23/12/2023).
Kunjungan Menhub dan Menko PMK di Pelabuhan Merak tersebut guna memastikan kelancaran arus penyeberangan Jawa-Sumatera, serta fasilitas penunjang di lapangan selama libur Nataru.
“Sinergitas antar instansi harus diutamakan dalam usaha pelayanan perhubungan. Sinergi ini sangat penting untuk kelancaran penyelenggaraan operasional lalu lintas selama Nataru,” kata Menhub, dalam keterangannya.
Baca Juga: Jadwal Terbaru Kapal Eksekutif Bakauheni-Merak 23-26 Desember 2023
Menhub menyampaikan apresiasi atas penerapan radius batas aksesibilitas pembelian tiket online Ferizy demi meminimalisir penumpukan kendaraan di pelabuhan.
“Batasan radius ini sudah berlaku dan diharapkan hal ini menjadi perhatian bagi pengguna jasa. Kami mohon kerjasama pengguna jasa agar membeli tiket paling lambat H-1 keberangkatan untuk memperlancar arus lalu lintas menuju pelabuhan,” ujarnya.
Baca Juga: Mau Nyebrang Bakauheni-Merak? Cek Dulu Aturan Baru Pembelian Tiket, Awas Keliru!
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa di lintasan Merak-Bakauheni terdapat dua hal yang perlu diwaspadai. Pertama, perubahan cuaca yang berakibat dengan masalah gelombang pasang surutnya. Kedua, aktivitas Gunung Anak Krakatau.
“Harus tetap diwaspadai terkait perubahan cuaca dan aktivitas Anak Krakatu. Meskipun perkiraan cuaca dan pantauan dari BMKG masih aman, langkah antisipasi tetap dilaksanakan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Selaim itu, Muhadjir juga menilai bahwa volume to capacity ratio (V/C Ratio) atau perbandingan antara jumlah penumpang dan kendaraan dengan kapasitas pelabuhan Merak, masih dalam batas wajar dan terkendali yaitu 0,3.
“V/C rasionya masih baik 0,3 ya. Jadi, belum mencapai 0,4 sehingga ini masih sangat aman. Insyaallah tidak akan ada kendala apa pun,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi sebelumnya menyampaikan penerapan geofencing yang mencatat hasil yang baik dimana hanya 1,25% penumpang yang tidak bertiket sehingga meminimalisir penumpukan kendaraan.
“Kelancaran arus penyeberangan Merak – Bakauheni ini salah satunya didukung pengaktifan Dermaga II sehingga semua kapal bisa sandar dengan optimal. Penerapan geofencing sudah berhasil karena hanya 1,25% penumpang tidak bertiket dibanding yang sudah bertiket, sehingga dapat meminimalisir penumpukan kendaraan,” jelasnya.
Data tercatat pada 21 Desember 2023 di Pelabuhan Merak, dari total kendaraan yang _check in_ sebanyak 10.255 unit kendaraan campuran, hanya sebesar 1,25% atau 130 unit kendaraan yang belum bertiket, yang didominasi oleh mobil sebanyak 122 unit.
Sebaliknya, data dari Pelabuhan Bakauheni mencatat dari total 8.521 unit kendaraan campuran, sebanyak 1,43% atau 124 unit kendaraan yang belum bertiket. Jumlah ini didominasi oleh mobil dengan total 101 unit.
Baca ke halaman selanjutnya >>> Data jumlah penumpang Merak-Bakauheni…