LAMPUNG77.com – Sejumlah nelayan di Pesisir Laut Lampung Timur menjerit dan mengeluhkan anjloknya harga ikan teri nasi tahun ini.
Salah seorang nelayan perahu payang atau penangkap ikan teri nasi mengungkapkan, bahwa hasil tangkapannya cuma dibeli oleh pengepul sebesar Rp 5.000 hingga Rp 8.000 per kilogram (kg). Padahal harga ikan teri nasi biasanya berkisar Rp 25 Ribu-Rp 30 ribu per/kg.
“Cuma dibeli Rp 5.000/kg, kalau yang agak bagus Rp 8.000. Anjlok banget harga ikan teri nasi tahun ini. Pergi melaut dapat ikan tapi nggak dapat duit,” kata Saiful (32), nelayan Perahu Payang Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, seperti dikutip dari Lampung77.id –jaringan Lampung77.com, Rabu (10/1/2024).
Menurutnya, anjloknya harga ikan teri nasi di Pesisir Lampung Timur telah terjadi sekitar sepekan ini. Dengan harga tersebut, para nelayan tak mendapatkan hasil saat bekerja melaut. Mereka saat ini kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Meski mampu menangkap ikan hingga 1 kwintal pun, hasilnya cuma tersisa hanya Rp 50 ribu saja setelah diambil modal untuk bekal, bahan bakar perahu, lalu dibagi untuk 4 orang nelayan dalam 1 perahunya. Itu usai melaut seharian penuh,” ujar nelayan lainnya.
Baca Juga: Tim SAR Temukan Jasad Nelayan Tersambar Petir di Lampung Timur
Sementara itu, salah seorang pembina pengolahan ikan teri nasi di Desa Muara Gading Mas, Labuhan Maringgai, Nasrial mengaku bahwa saat ini di tempatnya hanya mampu membeli hasil tangkapan nelayan itu dengan harga tersebut.
Ia beralasan kondisi saat ini selain dikarenakan banyaknya tangkapan ikan teri dari nelayan lainnya, juga disebabkan karena standar kualitas dari ikan teri pada musim saat ini menurun.
“Musim ini tangkapan ikan teri nasi basah dari nelayan terlalu kecil dari ukuran standardnya. Selain itu, kami tak dapat menampung melebihi 7 ton dari kapasitas untuk pengolahanya dalam sehari. Kendala kami jika cuaca hujan, kami tak bisa mengeringkannya” katanya.
Menurutnya, usai dilakukan pengolahan dan pengeringan, dia mampu menjual ikan teri nasi kering hingga 3 ton per harinya ke pulau Jawa yakni di Jakarta.
Kepala Desa Muara Gading Mas, Wahyono membenarkan kondisi yang tengah dialami para nelayan di Pesisir Laut Lampung Timur itu.
Menurutnya, nelayan tradisional pencari ikan teri nasi di sekitar desanya berjumlah sekitar 500 orang. Jumlah tersebut belum termasuk yang berada di luar desanya.
“Saat memasuki musim baratan sebenarnya ikan berlimpah. Namun, para pembina nelayan memang selalu terkendala dalam pengolahan ikan basahnya, lantaran memasuki kondisi musim hujan,” katanya.
Ia berharap ada solusi dari Pemerintah untuk mengatasi keluhan para nelayan itu agar harganya tak benar-benar anjlok hingga di harga terendah.
Dia mengatakan bahwa laut Pesisir Lampung Timur merupakan penghasil ikan teri nasi terbaik yang dipasarkan di Provinsi Lampung hingga pulau Jawa.
Baca Juga: Curhat Warga Pesisir Pantai Sukaraja Bandar Lampung Soal Sampah yang Menumpuk
(Andono/P1)