LAMPUNG77.com – Gerhana bulan total yang diprediksi terjadi pada Selasa, 8 November 2022, bisa dilihat di Lampung. Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) akan membuka pengamatan fenomena astronomi langka tersebut di dua lokasi.
Kepala UPT OAIL, Dr. Hakim L Malasan menyampaikan, fenomena gerhana bulan total akan melewati beberapa fase sebagai berikut:
1. Awal masuknya bulan ke penumbra (bayangan samar) bumi
2. Awal masuknya bulan ke umbra (bayangan tegas) bumi
3. Awal puncak gerhana
4. Puncak gerhana
5. Akhir puncak gerhana
6. Akhir bulan keluar dari umbra
7. Akhir bulan keluar dari penumbra
Hakim menjelaskan, fase pertama, awal bulan masuk ke penumbra bumi terjadi pada saat bulan belum terbit, yaitu pada pukul 15:47 WIB. Selanjutnya yaitu fase gerhana sebagian dimulai pada 16:44 WIB. Bulan akan terbit di Bandar Lampung pada pukul 17.47 WIB dalam kondisi gerhana bulan sebagian.
“Pada pukul 18:11 WIB Bulan akan masuk fase gerhana total, dan puncaknya pada 18:18 WIB, dan berakhir pada 18:25 WIB,” ujar Hakim, dalam keterangan persnya yang diterima, Minggu (6/11/2022).
Selanjutnya, gerhana akan terus berlangsung dengan fase sebagian hingga pada pukul 19:52 WIB, dan akhirnya bulan akan keluar sepenuhnya dari bayangan bumi (penumbra) pada pukul 20:49 WIB.
“Di seluruh wilayah Indonesia, fenomena dapat diamati. Akan tetapi, tidak ada wilayah di Indonesia yang dapat mengamati proses terjadinya secara keseluruhan dari awal masuknya Bulan ke bayangan samar Bumi (penumbra) hingga akhir. Kita di Indonesia, hanya dapat menyaksikan gerhana ini ketika bulan sudah masuk ke dalam penumbra maupun umbra Bumi ketika di Lampung, kita dapat mulai mengamati gerhana ini ketika Bulan baru terbit, yang mana ketika itu fase gerhana sudah pada fase puncak gerhana total,” ungkap Hakim.
Hakim menambahkan, pada saat Gerhana bulan total terjadi, bulan akan berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan adanya cahaya Matahari yang lolos melewati dan dibelokkan oleh atmosfer Bumi, sehingga Bulan menjadi berwarna kemerahan.
Buka Pengamatan di Dua Lokasi
Selain di Indonesia, fenomena gerhana bulan total kali ini diprediksi dapat diamati dari seluruh area di Samudera Pasifik dari Amerika Selatan, Amerika Utara, Siberia, Asia Timur, Asia Tenggara, dan juga Australia.
Hakim menuturkan, OAIL ITERA akan membuka pengamatan gerhana bulan total di dua lokasi sekaligus yaitu di Arena Lampung Fair, PKOR Way Halim Bandar Lampung, tepatnya di area terbuka depan Kantor Dewan Kesenian Lampung, serta di sekitar Embung C Kampus ITERA.
Kedua pengamatan langsung tersebut dapat diakses oleh mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum secara gratis.
Menurut Hakim, pengamatan gerhana bulan total untuk publik di kawasan Lampung Fair, PKOR Lampung akan dilakukan dengan secara visual menggunakan eyepiece dan teleskop katadioptrik Meade LX-90 dengan diameter 20 cm f/10. Pada venue ini juga akan ditampilkan live streaming dari teleskop OZT-ALTS.
Sedangkan pengamatan kedua dilakukan bersama Himpunan Mahasiswa Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA (Himasaka) yang diselenggarakan di area sekitar Embung C Kampus ITERA. Acara ini direncanakan untuk dihadiri oleh sivitas akademika ITERA dan juga masyarakat umum. Pengamatan akan menggunakan 4 teleskop Baride Optics A-102 diameter 102 mm, fokus 900 mm, secara visual menggunakan eyepiece.
Selain pada dua lokasi di Lampung, OAIl ITERA juga akan melakukan pengamatan secara virtual yang diselenggarakan bersama dengan 10 lokasi pengamatan dengan host Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) dalam acara Piknik Malam Bersama Bloodmoon: Bincang Santai dan Observasi Gerhana Bulan Total. OAIL akan menggunakan Teleskop OZT-ALTS (refraktor triplet apokromat, diameter 152 mm, panjang fokus 1200 mm, dengan kamera ZWO ASI533 MC Pro).
Baca Juga: Fase Bulan Purnama, Waspada Potensi Banjir Rob di 5 Pesisir Lampung Pekan Depan
(Yar/P1)