LAMPUNG77.COM – Banjir merendam ratusan hektare sawah di 4 desa Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, selama beberapa hari terakhir. Akibatnya, tanaman padi yang baru ditanam petani tersebut rusak.
Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan air sungai di sekitar lokasi persawahan meluap. Kondisi makin diperparah dengan kondisi air laut yang sedang mengalami pasang.
Dikutip dari Lampung77.id –jaringan Lampung77.com, Rabu (28/2/2023), genangan air yang diperkirakan hampir setinggi lutut orang dewasa itu terjadi di areal persawahan 4 desa di Kecamatan Mataram Baru yakni Desa Teluk Dalem, Mataram Baru, Mandalasari, dan Desa Kebon Damar.
Dari data yang dihimpun, banjir yang menerjang persawahan di Desa Teluk Dalem yang berbatasan aliran sungai Way Jepara membuat sekitar 50 hektare sawah yang baru ditanam terendam.
Kemudian, di Desa Mataram Baru setidaknya ada 65 hektare sawah terendam banjir. Begitu juga di Desa Mandalasari ada seluas 180 Hektare sawah yang rusak dan di Desa Kebon Damar banjir merendam 150 hektare sawah.
Akibat banjir dan genangan air hingga 5 hari itu dipastikan merusak tanaman padi hingga bibit persemaiannya.
“Akibat genangan air yang lama surutnya ini, tanaman dipastikan rusak dan yang jelas tanam kembali,” kata Sukirno, Ketua Gapoktan Desa Mandalasari.
Sukirno mengatakan, dalam setiap hektarnya para petani setidaknya membutuhkan biaya berkisar Rp 2 juta untuk membeli bibit dan ongkos tanam padi.
Kepala Desa Mandalasari, Edi Rusmawan meminta pihak balai besar untuk meninjau dan memberikan kajian guna mencari solusi terkait kejadian tersebut. Pasalnya, hampir saban tahun, area persawahan di wilayahnya selalu terendam banjir.
“Air hujan dan aliran air dari sungai tak sepenuhnya leluasa bisa ke hulu. Ditambah lagi 2 saluran penghubung pertemuan sungai di wilayah Desa Mandalasari dan di Desa Karang Anyar Labuhan Maringgai tak mampu jika debit air tinggi seperti saat ini,” kata Edi Rusmawan.
Koordinator Penyuluh Daerah (KPD) Kecamatan Mataram Baru, Setiawan, mengatakan pihaknya bersama penyuluh pertanian setempat saat ini masih terus mendata dan memantau situasi di lokasi persawahan yang terendam banjir tersebut.
Baca Juga: Dampak Banjir Lampung Selatan: 2 Bocah Meninggal Dunia, Rumah-Sawah Terendam
(And/Yar/P1)