LAMPUNG77.COM – Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo menyampaikan pidato dalam pengundian nomor urut Pilpres 2024 di KPU RI, Selasa (14/11/2023) malam.
Dalam pengundian nomor urut tersebut, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut 1. Kemudian, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2. Serta, Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Usai ditetapkan KPU, masing-masing peserta Pilpres 2024 kemudian mendapatkan kesempatan memberikan pidato sambutannya.
Baca Juga: Nomor Urut Pilpres 2024: Anies-Muhaimin 1, Prabowo-Gibran 2, Ganjar-Mahfud 3
Muhamin Iskandar bersama Anies Baswedan menjadi yang pertama memberikan sambutan. Dalam pidatonya, Muhaimin awalnya menyampaikan rasa syukur lantaran proses Pemilu 2024 berjalan lancar hingga saat ini memasuki tahapan penetapan nomor urut.
“Hari ini kita sampai kepada tahapan yang sangat penting dimulainya proses Pemilihan Umum dengan penetapan dan penentuan nomor urut. Alhamdulillah, kita bersyukur semua proses bejalan lancar dan kita menyaksikan KPU bekerja secara profesional,” ujar Muhaimin.
“Kita juga sangat berbahagia dan bersyukur bahwa akhirnya masing-masing capres-cawapres telah menyiapkan diri dengan baik sehingga kita sampai pada satu tahap berkomitmen untuk melaksanakan pemilu dengan semangat penuh riang gembira dan sekaligus kita ingin bersama-sama mengisi pemilu dengan gagasan, ide, cita-cita. Dimulai dari track record, rekam jejak, dan beragam visi misi yang telah kita miliki masing-masing secara lengkap. Alhamdulillah hari ini, timnas pemenangan Amin (Anies-Muhaimin) telah siap mengikuti kompetisi dengan sehat dan sportif,” lanjutnya.
“Amin menganggap bahwa kita telah memiliki kesempatan untuk menjaga agar pemilu berjalan dengan langsung, umum, bebas dan rahasia. Dilaksanakan dengan penuh kejujuran, keterbukaan, dan kebersamaan,” ujarnya.
Muhamin kemudian menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar dapat meilihat Pemilu 2024 seperti ibarat kompetisi sepak bola.
“Kepada seluruh masyarakat Indonesia, lihatlah Pemilu ini seperti ibarat kompetisi pertandingan sepakbola. Kita ingin menyaksikan tim masing-masing capres-cawapres bermain secara sportif dan terbuka. Sehingga rakyat harus menikmati pemilu tahun ini dengan riang gembira dan kebersamaan. Berkompetisi tetap berkeluarga dan bersaudara,” ujarnya.
“Kita semua yakin, jika melihat pemilu seperti sepakbola maka rakyat pun ada kesempatan untuk menyaksikan dengan bahagia. Kalau ada pemain yang bersifat curang tolong diteriaki supaya tidak curang. Kalau ada wasit merangkap pemain kita foto dan kita sebarluaskan. Kalau ada pemain yang nakal dan neckling lawan foto dan viralkan ke seluruh penjuru,” ujarnya.
“Itulah pemilu yang saling menjaga. karena pemilu adalah taruhan bangsa kita. Kalau pemilu berjalan dengan baik, legitimate, objektif, Insyallah negeri ini akan tetap bersatu, kuat dan berhasil membangun. Kalau pemilu ini berjalan dengan jujur adil Insyallah pembangunan akan lancar selancarnya,” kata Muhaimin.
Muhaimin juga mengaku dirinya bersama Anies Baswedan bersyukur mendapatkan nomor urut 1. Ia menilainya hal itu sebagai pertanda baik.
“Mari kita semua seluruh rakyat Indonesia mengikuti pemilu dengan semangat membangun bangsa, dengan semangat menjaga momentum demokrasi yang telah kita jaga dan berhasil hingga hari ini. Kita tidak ingin demokrasi mundur ke belakang dan tanpa arah. Yang jelas, saya dan Mas Anies bersyukur mendapat nomor urut 1. Pertanda baik,” pungkas Muhaimin.
Pidato Prabowo
Sementara itu, Prabowo Subianto dalam pidatonya menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.
“Kita patut bangga, kita adalah negara demokrasi salah satu yang terbesar di dunia. Kalau tidak salah ketiga terbesar di dunia. Dan kita bersyukur negara kita masih utuh, masih bersatu,” Kata Prabowo.
“Saya sangat setuju dengan aspirasi, harapan-harapan yang disampaikan oleh pasangan calon nomor 1. Kalau baik kita katakan baik. Kejujuran itu harus utuh, seutuh-utuhnya. Jadi saya sangat sendapat dengan aspirasi pasangan calon nomor 1, memang kita bersyukur. Kita memiliki negara yang berdemokrasi. Kita percaya dan yakin KPU akan melaksanakan semua proses pemilu dengan sebaik-baiknya, dengan sejujur-jujurnya, dengan seadil-adilnya tanpa kecurangan apapun,” lanjut Prabowo.
Prabowo menilai bahwa pelaksanaan Pemilu yang dilakukan dengan kecurangan sama halnya dengan mengkhianati rakyat Indonesia.
“Karena kalau melaksanakan pemilu yang curang mengkhianati bangsa dan rakyat Indonesia. Saya juga sependapat dengan pasangan calon nomor 1, terutama yang disampaikan Gus Muhaimin, sahabat lama saya,” kata Prabowo.
“Saya sependapat, saya beryukur, dan saya bergembira suasana hari ini suasana penuh kekeluargaan. Penuh riang gembira, penuh dengan saling mengasihi, saling mendukung. Siapapun yang menang kita harus bersyukur menjaga negara ini,” pungkas Prabowo.
Pidato Ganjar
Ganjar Pranowo pada awal pidatonya saat pengundian nomor urut tersebut juga mengungkapkan rasa senang dan gembira dengan suasana yang ditunjukkan ke publik.
“Kami senang, riang gembira. Suasana ini ditunjukkan di depan publik dan kami ingin itu juga ada di dalam hati kita masing-masing. Saya sangat menghormati situasi ini,” ujar Ganjar.
“Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas, sesuai dengan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Kita satukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan,” lanjut mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Kemudian, Ganjar menyinggung soal drakor yang terjadi akhir-akhir ini. Ia menilai drama-drama itu tak seharusnya tak perlu terjadi.
“Tapi beberapa hari ini kita disuguhkan beberapa drakor yang sangat menarik. Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Malam ini, memang seharusnya kita sedang memulai sesuatu yang demokrasi melalui pemilu. Namun, melihat situasi belakangan ini tentu kami mendengarkan banyak pihak. Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan, suasana kebatinan yang muncul di tengah masyarakat,” ujar Ganjar.
“Ada tokoh agama, guru-guru bangsa, seniman, ada budayawan, ada teman-teman jurnalis, ada pemred, para aktivis, mahasiswa, dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu. Kewajiban kita bapak-ibu untuk menjaga. Karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa berjalan baik. Meskipun, sekarang belum baik-baik saja,” lanjut Ganjar.
“Saya tenang kok, dan kami ini tenang semua. Karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini,” ujar Ganjar.
Ganjar lantas mengibaratkan perjalanan demokrasi seperti aliran air yang terkadang lurus dan kadang-kadang berliku.
“Perjalanan demokrasi ini memang kadang-kadang lurus, kadang-kadang berliku, seperti aliran air. Tapi percayalah, air yang mengalir itu dia akan mengikuti arah batinnya. Dia tak akan bisa dibendung dengan cara apapun. Dan kalau bendungan itu dia paksakan, dia akan tetap mencari jalannya sampai tiba di muara. Muara itulah muara demokrasi yang hari ini kita idam-idamkan. Dan tentu saja inilah kesepakatan hari ini yang mesti kita jaga bersama,” kata Ganjar.
“Saya ingin sampaikan, setelah ini kita bisa memastikan bahwa arah reformasi mesti kita tuntaskan. Demokrasi yang berjalan jurdil, situasi yang bisa berjalan pada rel, dan kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh, jauh sekali, dari unsur KKN. Inilah amanat reformasi dan amanat konstitusi yang sekarang kita pegang dan tentu kita mesti menyelamatkan seluruh golongan, seluruh kelompok masyarakat, dan sejatinya bagaimana kita menjaga NKRI,” lanjutnya.
“Diam itu bukanlah pilihan. Bicara, ungkapkan dan laporkan praktik-praktik tidak baik yang akan menciderai demokrasi,” kata Ganjar.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pasangan capres-cawapres lainnya karena telah mempunyai komitmen yang sama.
“Saya terima kasih karena pasangan nomor 1 dan nomor 2 punya komitmen yang sama. Kami sangat senang. Mari kita tunjukkan integritas dan kejujuran itu sampai dengan pikiran, batin dan perkataan kita,” tutur Ganjar.
“Kontestasi ini bagi kami bukan persoalan Ganjar, bukan persoalan Mahfud, bukan sekadar hanya persoalan kekuasaan. Ini adalah persoalan masa depan Indoensia yang mesti kita jaga bersama. Mohon doa, mohon dukungannya. Bismillahirrahmanirrahim, Insyallah pasangan Ganjar-Mahfud siap untuk melaksanakan itu,” pungkas Ganjar.
Baca Juga: Adu Pantun Muhaimin, Prabowo, dan Mahfud Saat Pengundian Nomor Urut di Panggung KPU
(Yar/P1)