Dr. Yoes C. Kenawas menyebutkan keunggulan elektabilitas Mirza-Jihan dalam survei kali ini tak lepas dari empat faktor penting. Pertama, popularitas dan kedisukaan Rahmat Mirzani Djausal mengalami peningkatan drastis dari 43,7% di bulan Juli 2024 menjadi 73,5% pada pertengahan bulan Oktober 2024.
“Peningkatan popularitas ini juga dibarengi dengan peningkatan tingkat kedisukaan terhadap Rahmat Mirzani Djausal. Jika pada bulan Juli tingkat kedisukaan terhadap Rahmat ada pada level 80,6%, maka pada survei bulan Oktober 2024 tingkat kedisukaan terhadapnya menyentuh angka 90,0%,” kata Yoes C. Kenawas.
“Begitupun dengan tingkat kedisukaan terhadap Jihan Nurlela. Meski hanya dikenal 56,9% responden, namun ia memiliki tingkat kedisukaan sebesar 93% dari responden yang mengetahui namanya,” lanjutnya.
Sementara itu, pada saat yang bersamaan, meski popularitas Arinal Djunaidi sebagai petahana ada pada kisaran 90,7%, tingkat kedisukaan responden terhadapnya menunjukkan sedikit penurunan dari 63,2% pada Juli 2024 menjadi 59,2% pada Oktober 2024. Tingkat popularitas Sutono pun masih ada pada angka 22,6% dan tingkat
kedisukaannya ada pada angka 78,1%.
Faktor yang kedua, dari responden yang mengetahui kedua nama kandidat gubernur, citra personal Rahmat Mirzani Djausal unggul dari Arinal Djunaidi.
Persepsi responden terhadap Rahmat Mirzani Djausal mengungguli Arinal Djunaidi dalam aspek perhatian pada rakyat; jujur dan bersih dari korupsi; berani dan tegas; relijius dan taat agama; bugar dan sehat; dan mampu memimpin Lampung.
Faktor yang Ketiga, sosialisasi yang dilakukan Rahmat Mirzani Djausal juga dinilai lebih intensif dibandingkan Arinal Djunaidi. 10,8% responden menyatakan bahwa mereka pernah melakukan pertemuan tatap muka langsung dengan Rahmat Mirzani Djausal, 8,2% responden pernah melihat namanya di surat kabar/koran, 26,8% responden mengaku pernah melihat nama Rahmat di internet.
Kemudian, 65,5% responden juga pernah melihat nama Rahmat Mirzani Djausal di media sosialisasi seperti spanduk/baliho/stiker dan 9,1% mengaku pernah didatangi oleh timses/simpatisan Rahmat Mirzani Djausal. Sedangkan nama Arinal Djunaidi sendiri lebih banyak didengar melalui televisi meski tidak terpaut jauh dari Rahmat Mirzani Djausal.
Sementara itu, faktor yang keempat, tingginya tingkat responden yang menyatakan mereka tidak menginginkan kembali petahana untuk menjadi Gubernur Lampung periode 2024-2029, meski mayoritas responden merasa puas dengan kinerja petahana. Kemudian, 58,6% responden menyatakan mereka tidak menginginkan petahana untuk kembali menjabat sebagai Gubernur Lampung, meski ada 28,5% yang menyatakan mereka tetap menginginkan petahana untuk kembali memimpin Provinsi Lampung.
Baca Juga: Pilgub Lampung 2024: Ini Visi Misi dan 18 Program Kerja Mirza-Jihan, Apa Saja?
(Yar/P1)