LAMPUNG77.COM – Ketua Komisi IV DPR Sudin melakukan bimbingan teknis (bimtek) dan berdialog dengan para petani di Lampung Barat, Provinsi Lampung, Selasa (16/5/2023).
Ada dua lokasi yang disambangi Sudin di Lampung Barat yakni di Pekon Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, dan di Pekon Tambak Jaya, Kecamatan Way Tenong.
Turut hadir dalam kegiatan bimtek di Lampung Barat itu diantaranya Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Andi Muhammad Idil Fitri.
Saat dialog dengan Sudin, sejumlah petani menyampaikan keluhan terkait kelangkaan pupuk, serta sulitnya mendapatkan obat-obatan subsidi untuk tanaman.
“Tentang pertanian sayur mayur yang menjadi kendala adalah tentang obat, semuanya petani cabai dan banyak yang kena patek. Itu saja obatnya sudah mahal pak, hampir Rp200 ribu,” kata M Wahidin, petani asal Pekon Tambak Jaya, Way Tenong, Lampung Barat.
Wahidin meminta agar Pemerintah bisa menyiapkan obat strategis yang alami dan bisa diproduksi serta dipakai para kelompok tani. Ia berharap ke depan ada kelompok tani yang mempunyai produksi pupuk sendiri.
“Karena kalau harus beli masing-masing, mahal pak. Sehingga bagaimana caranya agar obat ini bisa ada dengan harga yang standar agar bisa dibeli oleh semua petani,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan terkait obat-obatan yang dikeluhkan para petani, ia akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Selain itu, Sudin juga menanggapi terkait keluhan para petani yang mengaku sulit mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Nanti akan dibantu dari direktur pupuk untuk pengadaan pupuk organik cair atau POC. Itu enggak beli, gratis. Tapi harus segera dibuatkan usulannya dari kabupaten, terutama untuk hortikultura. Itu karena saya lihat pupuk langka, solusi pertamanya adalah kita pakai pupuk organik cair supaya tanamannya juga menjadi baik dan bagus,” kata Sudin, dalam keterangannya.
Terkait pupuk bersubsidi, Sudin mengatakan dirinya juga sempat dihubungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menanyakan apakah stok pupuk bersubsidi mencukupi atau tidak.
Menurut Sudin, data yang diajukan oleh kementerian untuk pengadaan pupuk sebanyak 10 juta ton, namun pemerintah hanya sanggup menyediakan sebanyak 9 juta ton pupuk bersubsidi.
“Apakah Kementerian Pertanian salah? Tidak juga, karena anggaran untuk subsidinya terbatas. Jadi dipahami bukan pemerintah-nya yang salah,” kata Sudin.
Sudin juga meminta kepada dinas terkait di Lampung Barat agar segera membuat usulan dengan proposal dan melakukan identifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL).
“Tolong langsung buatkan proposal dan nanti akan kita bahas di kementerian bagaimana mencarikan solusi atas keluhan para petani yang ada di Kabupaten Lampung Barat. Sehingga, ke depan tidak ada lagi keluhan mengenai pupuk,” kata Sudin.
Baca Juga: Ada Petani Masih Pakai Cangkul, Sudin Guyur Bantuan Traktor di Lampung Barat
Sebut Kopi Lampung Terbaik Dunia
Sementara itu, dalam bimtek di Pekon Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, Sudin menyebut cita rasa kopi Lampung terbaik dunia.
Sudin mengaku, dirinya sudah hampir keliling dunia dan mencicipi berbagai cita rasa kopi. Menurutnya, kopi Lampung adalah yang terbaik.
Ia juga menyebut, bahwa saat ini sudah 45 negara di dunia yang menikmati Kopi Lampung.
“Jadi khususnya petani kopi di Lampung Barat, kalian harus bangga karena sudah banyak negara yang menikmati kopi Lampung Barat. Cina saja dulu hanya 1 persen penduduk yang menikmati kopi, tapi sekarang sudah 10 persen atau sekitar 170 juta penduduk,” kata Sudin.
“Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah petani kopinya sudah sejahtera? Oleh karena itu, saya datang kesini bersama direktur perkebunan untuk memberi bantuan dan berdiskusi dengan petani,” kata Sudin yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Lampung.
Sudin menambahkan pihaknya juga akan menyalurkan bantuan berupa dua unit pengolahan pupuk senilai Rp 200 juta per unit.
“Kita akan menyalurkan bantuan dua unit pengolahan pupuk yang komplit dengan harga peralatan Rp 200 juta per unit. Karena kita tahu betul sulitnya petani dalam membudidayakan tanaman,” pungkas Sudin.
Baca Juga: Saat Ketua Komisi IV DPR Sudin Turun ke Lampung Barat, Bantuan Mengalir Deras Buat Petani
(Rls/Yar/P1)