LAMPUNG77.com – Pencarian nelayan asal Lampung Timur yang hilang saat melaut di Perairan Sungai Berundung, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, dihentikan.
Operasi SAR tersebut dihentikan setelah Tim SAR Gabungan melakukan pencarian selama 7 hari dan korban belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah melalui Danpos SAR Bakauheni Rezi Kuswara mengatakan sejak menerima laporan hilangnya korban pada 30 Oktober 2025, Tim SAR telah melakukan upaya pencarian intensif selama 7 hari dengan mengerahkan puluhan personel dari berbagai instansi.
Pencarian dilakukan melalui jalur laut, darat, dan muara sungai dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB), perahu karet, perahu nelayan, serta alat deteksi bawah air seperti Aqua Eye dan Underwater Searching Device (UWSD).
Setelah melakukan evaluasi dan briefing dengan seluruh unsur Tim SAR Gabungan pada Rabu (5/11/2025) pukul 17.30 WIB, serta mempertimbangkan kondisi cuaca dan hasil pencarian yang belum membuahkan hasil, operasi SAR diusulkan untuk ditutup.
“Operasi SAR ini resmi ditutup dan dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” kata Rezi, dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan asal Desa Rejo Mulyo, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur, bernama Subardi (64), dilaporkan hilang di Perairan Sungai Berundung, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.
Informasi yang diperoleh dari Kantor SAR (Basarnas) Lampung, peristiwa tersebut tejradi pada Selasa (28/10/2025). Saat itu, korban bersama dua rekannya pergi melaut dari Dermaga Paret 8, Lampung Timur, untuk mencari udang.
Saat di tengah laut, cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat mereka menepi ke Sungai Berundung. Setelah cuaca membaik, dua nelayan kembali melaut, sementara korban Subardi memilih bertahan di sungai. Namun, keesokan harinya korban tidak lagi ditemukan di lokasi.
Baca Juga: Nelayan Asal Lampung Timur Dilaporkan Hilang di Perairan Lamsel
(Yar/P1)




