LAMPUNG77.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung menghentikan operasi pencarian terhadap 8 anak buah kapal (ABK) KM Maulana 30 yang hilang di Perairan Belimbing, Provinsi Lampung.
Sebelumnya, KM Maulana 30 yang membawa 33 ABK terbakar di sekitar Perairan Belimbing, pada Sabtu (20/12/2025). Sebanyak 25 ABK ditemukan selamat, sementara 8 ABK lainnya hilang dalam insiden tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Lampung, Deden Ridwansah, menyampaikan dukacita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi KM Maulana 30 yang terbakar di Perairan Belimbing, Lampung.
Baca Juga: Basarnas Kerahkan Armada Laut dan Udara Cari 8 ABK KM Maulana yang Hilang di Lampung
Menurutnya, penghentian operasi dilakukan setelah Tim SAR Gabungan melaksanakan pencarian intensif selama 7 hari dan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan para korban.
“Operasi SAR telah dilaksanakan sesuai dengan rencana operasi dan perhitungan SAR Map Prediction. Namun hingga hari ke-7, korban belum ditemukan,” kata Deden, dalam keterangannya, Jumat (26/12/2025).
Ia menjelaskan pada operasi pencarian hari ke-7, Tim SAR Gabungan melakukan pencarian di area seluas 142 nautical mile persegi. Pencarian dilakukan menggunakan KN SAR 224 Basudewa dengan menyisir sejumlah titik koordinat yang telah ditentukan.
Selain itu, Tim SAR Gabungan juga melakukan penyisiran sepanjang Pesisir Tampang hingga wilayah Way Bangik dan Teluk Kiluan. Namun, hingga sore hari, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan 8 ABK KM Maulana 30 yang hilang atau masih dalam status dalam pencarian.
“Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban, operasi SAR kecelakaan kapal KM Maulana 30 resmi dihentikan dan dilanjutkan dengan pemantauan. Seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” pungkas Deden.
Baca Juga: Kapal Terbakar di Perairan Lampung: 25 ABK Selamat dan 8 Hilang, Ini Daftarnya
(Yar/P1)


