LAMPUNG77.com – Seorang karyawati SPBU, Meli (20), dibegal di Jalan Alimudin Umar, Campang Raya, Bandar Lampung, Minggu (13/7/2025). Akibat kejadian itu, korban mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Graha Husada.
Dari informasi yang diperoleh, saat kejadian tersebut, korban awalnya konvoi mengendarai motor dengan seorang rekan wanitanya dari Jalan Tirtayasa dan berbelok ke arah Jalan Alimudin Umar.
Saat di lokasi, tiba-tiba muncul 4 orang pria mengendarai dua sepeda motor. Para pelaku kemudian memepet dan menendang korban hingga terjatuh. Salah satu pelaku bahkan sempat mengeluarkan senjata api dan melepaskan tembakan ke arah atas.
Rekan korban yang mengetahui adanya kejadian tersebut kemudian langsung tancap gas dan berteriak meminta pertolongan.
Babinsa Campang Raya, Serda Andreswan, saat dihubungi mengatakan peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu, korban hendak berangkat bekerja di SPBU Campang Raya.
Baca Juga: Viral IRT Jadi Korban Begal di Tanjung Senang Bandar Lampung, Ini Penjelasan Polisi
“Korban ini mau berangkat kerja di SPBU Campang Raya. Tiba-tiba di lokasi datang pelaku ada 4 orang bawa 2 motor. Korban lalu ditendang pelaku dan terjatuh. Iya (pelaku bawa senjata api), warga juga dengar ada suara tembakan,” kata Andreswan.
Usai mendapat informasi adanya kejadian itu, lanjut Andreswan, pihaknya kemudian mendatangi lokasi. Korban lalu dibawa ke rumah sakit.
“Korban kami lihat di rumah sakit masih trauma. Ada luka juga karena terjatuh,” ujarnya.
Menurutnya, motor Honda Beat milik korban sempat dibawa pelaku. Namun, motor tersebut ditinggalkan karena mengalami rusak dan kehabisan bahan bakar minyak (BBM).
“Motor korban ditemukan sekitar 700 meter dari lokasi kejadian dalam keaddaan rusak, velg pecah, dan kondisinya habis bensin,” ujarnya.
“Peristiwa ini sudah dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian,” lanjutnya.
Andreswan mengatakan bahwa di lokasi kejadian memang termasuk daerah yang sepi dan banyak pohon-pohon jati yang besar.
“Memang kondisi di lokasi itu sepi, banyak (pohon) jati-jatian itu. Kita berharap disitu juga ke depan ada penerangan karena kalau malam gelap. Selain itu, juga perlu ada pembersihan atau penebangan pohon-pohon jati yang besar,” pungkasnya.
(Yar/P1)