LAMPUNG77.com – Fenomena hujan es dan angin puting beliung melanda wilayah Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Minggu (27/7/2025).
Peristiwa ini viral di media sosial. Dalam narasi video yang beredar dan diunggah di laman Instagram BMKG Lampung disebutkan bahwa hujan es terjadi di Fajar Asri Seputih Agung, Lampung Tengah. Sedangkan angin puting beliung terjadi di Sri Sawahan, Punggur.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, membenarkan terjadinya fenomena hujan es di Lampung Tengah tersebut.
“Iya betul (hujan es), terjadi pada Minggu siang,” kata Rudi, saat dihubungi Lampung77.com, Senin (28/7/2025),
Rudi mengungkapkan sejumlah faktor yang menjadi penyebab terjadinya hujan es di wilayah Lampung Tengah tersebut.
Menurutnya, berdasarkan analisis peta OLR harian dan prakiraan CFS mulai 26 Juli 2025, terlihat adanya indikasi pergeseran gelombang atmosfer aktif, terutama gelombang Equatorial Rossby (ER) dan Kelvin. Hal itu ditandai dengan kontur merah putus-putus dan biru di sekitar wilayah Sumatera bagian selatan.
Kemudian, terdapat penurunan nilai OLR (warna hijau hingga biru) di sekitar wilayah Lampung yang berasosiasi dengan masuknya aktivitas konvektif dari gelombang atmosfer tersebut, khususnya gelombang Kelvin dan ER, serta dukungan MJO yang mulai aktif dari barat.
“Hal ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan konvektif dan hujan di wilayah Lampung, terutama pada akhir periode prakiraan (28–29 Juli), seiring dengan nilai OLR yang lebih rendah dari -12 hingga -36 W/m² di wilayah sekitarnya,” jelas Rudi.
Kemudian, lanjut Rudi, berdasarkan peta prakiraan angin lapisan 3000 kaki tanggal 27 Juli 2025 pukul 07.00 WIB, wilayah Lampung berada di bawah pengaruh aliran angin dari arah
tenggara hingga selatan dengan kecepatan sekitar 15–20 knot.
“Pola angin ini menunjukkan adanya suplai uap air dari wilayah perairan selatan Indonesia
menuju daratan Sumatera bagian selatan, termasuk Lampung, yang berpotensi mendukung proses konveksi dan pertumbuhan awan,” ujarnya.
Ia menambahkan berdasarkan peta anomali suhu permukaan laut (SST Anomaly), wilayah
perairan sekitar Lampung menunjukkan anomali positif dengan nilai berkisar antara +0.5°C hingga +1.0°C.
“Kondisi ini mengindikasikan bahwa suhu permukaan laut di sekitar Lampung lebih hangat dari normalnya yang berpotensi meningkatkan penguapan dan kandungan uap air di atmosfer,” kata Rudi.
“Kita prakirakan potensi cuaca seperti kemarin (hujan es) masih bisa berpeluang terjadi 3 hari ke depan,” pungkasnya.
Baca Juga: Fenomena Kemarau Basah Landa Lampung, Sampai Kapan?
(Yar/P1)