LAMPUNG77.com – Dalam kurun waktu dua pekan, 2 warga ditemukan meninggal dunia akibat diterkam harimau di Lampung Barat.
Kejadian tragis itu terjadi pada 8 Februari 2024 dan 22 Februari 2024. Jasad kedua korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Berikut rangkuman peristiwa dua warga tewas diterkam harimau di Lampung Barat:
1. Ditubuh Korban Terdapat Cakaran
Pada Kamis, 8 Februari 2024, seorang warga Lampung Barat, ditemukan meninggal dunia akibat diterkam harimau. Jasad korban Kemudian dievakuasi pihak kepolisian dari Polsek Suoh, Polres Lampung Barat.
Korban diketahui bernama Gunarso (47), seorang laki-laki warga Dusun Sumber Agung Dua, Pekon (Desa) Sumber Agung Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
“Korban kita temukan sekitar pukul 22.30 WIB di kebun milik korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Setelah dilakukan visum oleh tim puskesmas, diperkirakan korban sudah meninggal sekitar tujuh jam sebelumnya. Terdapat beberapa cakaran dan gigitan di sekujur tubuhnya. Dapat dipastikan korban meninggal akibat diterkam binatang buas harimau,” kata Edward, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (10/2/2024).
Ia menjelaskan, kejadian tersebut bermula pada Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu, korban berpamitan pergi ke kebun miliknya. Namun, hingga pukul 17.30 WIB, korban tidak kunjung pulang.
Adik korban kemudkan berniat menyusul ke kebun. Pada jarak sekitar 200 meter dari kebun, ia menemukan motor jenis Vega R, sepatu dan golok korban.
“Merasa ketakutan kemudian adik korban melaporkan ke aparat pekon dan Polsek Suoh,” kata Kapolsek.
Pihak kepolisian dari Polsek Suoh kemudian langsung menuju ke TKP setelah mendapat laporan tersebut.
“Dengan dibantu warga, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan luka luka bekas cakaran dan gigitan di sekujur tubuhnya. Kemudian korban dievakuasi dan dibawa menuju Puskesmas Sri Mulyo Kecamatan Suoh untuk dilakukan visum,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Lampung Barat Tewas Diterkam Harimau
2. Organ Tubuh Korban Sudah Tak Utuh
Berselang dua pekan kemudian, tepatnya Kamis 22 Februari 2024, Polsek Suoh, Polres Lampung Barat, kembali mengevakuasi seorang warga yang diduga meninggal dunia akibat diterkam harimau.
Korban berinisial S (28), warga Dusun Peninjauan, Pekon (Desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
“Pada hari Kamis tanggal 22 Februari 2024 sekitar pukul 02.00 WIB, korban S (28) merupakan warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantati, ditemukan dalam sudah keadaan meninggal dunia. Jasad korban ditemukan sekitar 300 meter dari kebun korban dalam keadaan organ tubuh sudah tidak utuh,” kata Kapolsek, seperti dikutip dari Antara, Kamis (22/2/2024).
Ia mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Puskesmas Bandar Negeri Suoh korban meninggal dunia diakibatkan oleh terkaman binatang buas.
“Saat ini korban sudah dibawa ke rumah duka di kediaman milik korban, keluarga sudah ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban,” katanya.
Ia menjelaskan peristiwa itu bermula saat saksi berinisial B dan S yang merupakan kakak ipar korban melakukan pencarian terhadap korban yang sebelumnya berpamitan ke kebun pada Rabu (21/2/2024) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Namun, hingga pukul 17.30 WIB korban tidak kunjung pulang.
Setibanya di lokasi, saksi hanya menemukan tangki semprot milik korban yang sudah rusak. Saksi kemudian melapor ke kepala dusun peninjauan, aparat Pekon Bumi Hantatai, dan Polsek Suoh.
Pada Rabu sekitar pukul 23.00 WIB, Tim gabungan Polsek Suoh, Resor kehutanan, Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh dan mitra WCS dibantu Warga serta keluarga korban menuju ke sekitar kebun untuk melakukan pencarian.
“Sesampainya disana tim melakukan pencarian dan sekitar pukul 02.00 WIB dan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolsek.
Baca Juga: Lagi, Warga Ditemukan Tewas Diduga Diterkam Harimau di Lampung Barat
Imbauan BKSDA
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Hifzon Zawahiri saat dihubungi Lampung77.com sebelumnya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan untuk sementara ini agar tidak terlalu sore saat beraktivitas di kebun.
“Masyarakat agar lebih waspada, tidak sendirian dan jangan terlalu sore untuk berkebun. Karena biasanya harimau keluar saat sore dan menjelang gelap,” kata Hifzon.
Hifzon mengungkapkan ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab harimau keluar dari kawasan.
“Karena harimau ini terganggu kawasannya dan kondisi kawasannya mungkin susah pakan sehingga susah untuk berburu. Jadi harimau keluar kawasan,” ujarnya.
Baca Juga: Teror Harimau Bikin Geger di Lampung
(Antara/Yar/P1)