LAMPUNG77.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Aula pertemuan Yoez Home Stay Desa Karya Makmur, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Sabtu (2/8/2025).
Kegiatan tersebut dibuka Anggota Komisi V DPR RI, Tamanuri, didampingi Direktur Meteorologi Maritim BMKG Dr Eko Prasetyo, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang-Lampung, Tarjono, Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansyah, dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Lampung dan DPRD Lampung Timur.
Dalam sambutanya, Tamanuri mengutarakan kecemasannya terhadap para nelayan pasca cuaca ekstrem yang mengakibatkan tangkapan ikan para nelayan turun.
Menurutnya, hal tersebut menjadi alasan pentingnya untuk terus diadakan SLCN bagi para nelayan.
“Saat tangkapan ikan menurun, nelayan jangan sampai patah hati. Dengan adanya kegiatan SLCN diharapkan bisa menambah wawasan dalam beraktivitas mencari ikan di laut,” kata Tamanuri.
Ia menilai dengan keterbatasan jumlah pegawai di BMKG, kegiatan SLCN sangat penting untuk menambah ilmu dan wawasan kepada para nelayan agar lebih maju.
1.000 Alumni SLCN
Sementara itu, Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Dr Eko Prasetyo menjelaskan, bahwa hingga saat ini setidaknya sudah 1.000 alumni yang telah diberikan wawasan melalui kegiatan SLCN.
Ia mengatakan meski situasi cuaca ekstrem melanda saat ini, dengan adanya aplikasi InaWis BMKG yang merupakan salah satu inovasi digital diharapkan bisa membantu memberikan kemudahan bagi nelayan dalam aktivitas melaut.
Menurutnya, sistem digital tersebut dirancang untuk memberikan informasi cuaca yang detail dan terkini kepada para nelayan. Di antyaranya informasi mengenai prakiraan cuaca, ketinggian ombak, arah dan kecepatan angin, serta informasi lokasi keberadaan ikan.
“Diharapkan alumni peserta di kegiatan SLCN menjadi pionir dalam menularkan informasi digital tersebut. Pelayanan BMKG pun akan selalu siap menyampaikan informasi terkait kondisi cuaca bagi nelayan,” pungkas Eko Prasetyo.
Baca Juga: Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Lampung Timur, BMKG Kenalkan Aplikasi Inawis
(And/P1)