LAMPUNG77.com – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengimbau para petani untuk membuat dan menggunakan asuransi pertanian guna mengantisipasi kerugian akibat gagal panen.
Hal itu disampaikan Sudin Saat menghadiri bimtek bagi petani dan penyuluh dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan dengan teknik budaya yang baik di Pekon Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis (7/12/2023).
Menurut Sudin, petani yang menggunakan asuransi pertanian di seluruh Indonesia saat ini masih minim. Padahal, dengan nilai sekali tanam hanya sebesar Rp 28 ribu, manfaat dari asuransi pertanian tersebut sangat besar untuk mengklaim kerugian apabila terjadi gagal panen.
Baca Juga: Ada Petani Masih Pakai Cangkul, Sudin Guyur Bantuan Traktor di Lampung Barat
“Perlu bapak ibu ketahui, asuransi pertanian sebagian besar disubsidi oleh pemerintah pusat, Kementerian Pertanian. Dan saya minta kepada penyuluh agar membantu mengingatkan petani untuk ikut asuransi pertanian,” kata Sudin.
“Contohnya saja di Kabupaten Pringsewu nih, mau bayar asuransi saja bingung kan tidak tahu tempat membayarnya? Padahal, kalau membayar nominalnya tidak seberapa hanya Rp 28 ribu sekali tanam. Dan kalau ikut asuransi jika terjadi kerugian bisa diklaim,” lanjut Sudin.
Baca Juga: Ketua Komisi IV DPR Sudin Paparkan Program ICARE di Tanggamus: Pengelolaan Harus Jujur!
Dalam bimtek tersebut, Sudin juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani guna meningkatkan hasil produktivitas. Adapun bantuan yang diberikan yakni berupa 6 unit traktor roda dua, 1 unit pompa air, 2 unit kultivator, dan 2 unit motor roda tiga.
“Bantuan ini dari pemerintah pusat yaitu dari Kementerian Pertanian. Pemerintah itu sangat peduli dengan petani karena apa? ya karena Kementan juga butuh petani dan petani juga butuh Kementan karena petani butuh alat yang dapat mempercepat dalam produksi,” ujarnya.
Sudin mengingatkan bantuan alsintan yang diberikan tersebut bukan milik pribadi, melainkan milik kelompok tani. Ia pun meminta kepada penerima bantuan itu agar merawat dan menjaga alsintan itu dengan baik.
“Saya tekankan ini bukan milik pribadi, ini milik bersama seluruh anggota kelompok. Dan saya minta bantuan ini dirawat sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama,” kata Sudin yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Lampung.
Baca Juga: Kembali Bidik Kursi Senayan, Ini Profil Ketua DPD PDIP Lampung Sudin
“Saya juga tekankan kalau bantuan ini tidak dipungut biaya apapun. Kalau ada oknum yang meminta biaya ongkos kirim dan lainnya, langsung laporkan ke pihak berwajib,” tegasnya.
Sudin menambahkan, melalui bimtek tersebut juga diharapkan dapat menambah pengetahuan para kelompok tani dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.
Sudin mengatakan, sebelum dirinya menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI, bimbingan teknis belum diadakan. Sehingga bentuk bantuan apapun yang diberikan pemerintah hilang dan rusak begitu saja tanpa ada perawatan dari kelompok tani yang diberikan bantuan.
“Namun, setelah saya menjabat saya ingin bimtek diadakan. Jadi, sebelum bantuan direalisasikan, masyarakat harus paham dulu bagaimana cara merawat alat-alat mesin pertanian yang nantinya akan diberikan. Sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,” pungkas Sudin yang merupakan Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Lampung 1.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sudin, Ketua Komisi IV DPR Asal Lampung
(Rls/Yar/P1)