Ada potensi perbedaan awal Ramadhan 2025 antara pemerintah dan Muhammadiyah. Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, memprediksi pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 2 Maret 2025.
Thomas menjelaskan, potensi perbedaan ini karena kegagalan rukyat. Posisi Bulan di wilayah Banda Aceh sudah memenuhi kriteria MABIMS, tetapi di wilayah Indonesia lainnya, seperti Surabaya, baru mencapai 5,8 derajat.
“Posisi Bulan yang terlalu dekat dengan Matahari dan ketinggiannya masih cukup rendah, ini menunjukkan bahwa posisi Bulan pada awal Ramadhan untuk penentuan awal Ramadhan ini sulit diamati,” ujar Thomas dalam rekaman video yang diunggah di kanal YouTubenya seperti dikutip, Selasa (25/2/2025).
“Kemungkinan gagal rukyat, kita tunggu saja hasil sidang isbat. Ada kemungkinan 1 Ramadhan 1446 jatuh pada 2 Maret 2025,” lanjutnya.
Sumber: detikhikmah
(Yar/P1)