Maco Lestaluhu mengatakan dirinya terinspirasi dengan sosok Pance F Pondaag. Menurutnya, lagu-lagu Pance selalu memiliki pesan moral dan arti kehidupan.
“Yang paling menjadi inspriasi saya adalah Pance Pondaag. Saya terinspirasi dengan syairnya yang singkat, mendalam, dan memberi pesan moral, cinta, dan arti kehidupan,” kata Maco.
“Dan beliau termasuk legendaris untuk lagu-lagu kenangan ini. Makanya, saya terinspirasi sekali dengan Pance,” pungkas pria berusia 48 tahun ini.
Maco menceritakan perjalanan singkat tentang kisah hidupnya hingga sampai akhirnya meniti karir sebagai seorang entertain seperti saat ini.
Maco mengungkapkan bahwa jauh sebelumnya, ia adalah seorang pengamen jalanan yang kerap bernyanyi dari bus ke bus di Ibukota Jakarta.
“Saya ini aslinya dari pengamen jalanan. Saya lama hidup di Jakarta hampir 30 tahun. Dan saya ini jebolan bus kota. Saya dari kampung datang merantau dan langsung di bus kota,” ungkapnya.
“Di bus kota yang membesarkan saya dengan banyak pengalaman dan akhirnya saya bisa bawa diri hingga saya bisa berkarya,” pungkas Maco yang kini telah 5 tahun memilih menetap di Kota Bandar Lampung.
Sementara itu, saat launching di Kafe Babe, Maco Lestaluhu menyanyikan dua lagu dalam album solonya itu yang berjudul Jangan Ragukan Cintaku dan Cintamu Tlah Bersayap. Penampilan Maco saat itu mendapat sambutan hangat dan kerap mendapatkan tepukan tangan dari pengunjung yang datang di Kafe Babe.
(Tim/Yar/P1)